Lion Air Siap Ganti Kerusakan Bandara Soetta

Manajemen PT Lion Mentari Airlines (MAL) menyatakan siap memberi ganti-rugi atas rusaknya sejumlah fasilitas bandara Soekarno-Hatta menyusul kericuhan yang dilakukan calon penumpang Lion Air pada Kamis malam (19/2) hingga Jumat pagi (20/2). Berdasarkan pantauan, calon penumpang Lion Air merusak sejumlah fasilitas Terminal I dan III Bandara Soetta menyusul molornya sejumlah jadwal penerbangan maskapai berlogo kepala singa tersebut.

"Hari ini kita meeting dengan Angkasa Pura II (operator bandara wilayah barat Indonesia) dan Angkasa Pura I (operator bandara wilayah timur Indonesia) untuk menginventarisir berapa besar kerusakannya. Kami bersedia mengganti rugi," ujar Direktur Airport Service Lion Air Daniel Putut di Jakarta, Senin (23/2).

Meski menyanggupi ganti rugi, Daniel bilang, pihaknya belum dapat memastikan besaran ganti rugi yang akan ditanggung Lion Air. Pasalnya, saat ini jajaran Lion Air bersama AP II masih melakukan kalkulasi atas rusaknya sejumlah fasilitas. "Paling ngga 2 minggu nilainya (baru) bisa dipastikan," kata Daniel.

Di kesempatan berbeda, Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait pun meminta maaf atas rusaknya fasilitas sejumlah bandara Soetta menyusul molornya jadwal penerbangan perusahaan. Kedepan, Edward bilang, manajemen berjanji akan memperkuat manajemen krisis (crisis management) Lion Air guna menyiasati molornya jadwal penerbangan.

"Disamping itu kami juga akan konsiten melaksanakan prosedur dan menentukan orang (manajemen) untuk menghadapi hal-hal seperti kemarin. Yang pasti kami akan melakukan evaluasi," tuturnya.

Berdasarkan catatan AP II, kerusakan fasilitas Bandara Soetta meliputi:

1. Pecahnya kaca di beberapa titik seperti di terminal 1 dan 3.

2. Perusakan komputer check-in di terminal 1.

3. Rusaknya pintu masuk check-in counter ke arah meeting point di terminal 3.

4. Pemblokiran curbside di terminal 1B.

5. Serta ancaman lebih lanjut berupa pembakaran dan pemblokiran atau pendudukan runway dan apron.

Sebelumnya, Direktur Utama API, Budi Karya mengunngkapkan kerugian atas kekisruhan calon penumpang Air Asia ditaksir mencapai mencapai puluhan juta Rupiah. "Kerusakan mungkin nggak lebih dari Rp 100 juta, tapi kita akan lihat lagi perjanjian kita. Kalau kewajiban airline, kita akan meminta Lion Air membayar. Jika tidak, kita di-cover asuransi," cetus Budi.