Jakarta, CNN Indonesia --
Sejumlah fakta menarik terungkap selepas kericuhan yang terjadi di terminal III bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng akhir pekan kemarin. Direktur Airport Service PT Lion Mentari Airlines (MAL), Daniel Putut menuturkan, dirinya sempat disandera ratusan penumpang yang marah akibat molornya sejumlah jadwal penerbangan.
Pengakuan ini sekan menjadi jawaban Daniel atas rumor yang menuding manajemen Lion Air lari dari tanggungjawab. "Saat itu saya bukan (sedang) menerbangkan pesawat, melainkan disandera penumpang," ujar Daniel usai menghadiri konferensi pers di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (23/2).
Penyenderaan sendiri, jelas Daniel, dilakukan penumpang guna mendapat jaminan atas pemberian kompensasi dari manajemen menyusul terlambatnya jadwal Lion Air pada Rabu (18/2). Meski begitu, ia tak menampik bahwa dirinya sempat ikut di dalam penerbangan pesawat Lion Air menuju Medan pada Kamis (19/2) dini hari demi menenangkan penumpang yang kecewa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat itu saya dibawa terbang untuk menjamin bahwa di Medan (mereka) akan diberikan uang kompensasi," tuturnya.
Daniel mengungkapkan, adanya penyaderaan itu juga dilatarbelakangi karena manajemen Lion Air menjanjikan akan memberi kompensasi uang di bandara Kuala Namu, Medan. Kompensasi sendiri dijanjikan lantaran manajemen tidak memiliki uang tunai di bandara Soekarno-Hatta.
"Saya sendiri kembali ke Jakarta pukul 2 siang di hari yang sama dan tidak benar kalau kami lari dari tanggungjawab. Kalau tidak angkat telepon, handphone sedang di-charge di kantor dan saya nggak pegang handphone saat disandera," pungkas Daniel.