Garuda Indonesia Tambah Utang US$ 400 Juta

CNN Indonesia
Selasa, 24 Feb 2015 12:35 WIB
Sepanjang 2015, Garuda mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 2,25 triliun. Separuh dari belanja modal rencananya akan ditutupi dari utang.
Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (REUTERS/Beawiharta)
Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memperoleh fasilitas pinjaman bridging financing dengan konsep syariah senilai US$ 400 juta dari National Bank of Abu Dhabi (NBAD) dan Dubai Islamic Bank PJSC.

Direktur Keuangan, Risiko, dan Teknologi Informasi I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan fasilitas bridging financing ini telah ditandatangani pada Rabu, 18 Februari 2015. Sementara, jangka waktu fasilitas ditetapkan selama 12 bulan.

"Perseroan sudah menandatangani komitmen awal dalam serangkaian dokumentasi terkait rencana fasilitas bridging financing ini,” ujar Askhara dikutip dari keterbukaaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (24/2).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, dia menjelaskan, fasilitas utang tersebut akan digunakan untuk memenuhi rencana pendanaan perseroan di tahun ini. Garuda Indonesia juga sedang menyiapkan penerbitan obligasi yang mencapai US$ 500 juta.

Sepanjang 2015, Garuda mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 2,25 triliun. Separuh dari belanja modal rencananya akan ditutupi dari pendapatan operasional dan setengahnya lagi dari penerbitan obligasi US$ 500 juta. 

Sebagian besar belanja modal Garuda akan digunakan untuk mendatangkan pesawat sebanyak 15 unit dengan rincian sebanyak 10 unit akan digunakan oleh Garuda dan 5 pesawat lainnya digunakan oleh anak usahanya PT Citilink Indonesia.

Sebelumnya, manajemen Garuda Indonesia mengatakan maskapai yang baru masuk kategori bintang lima versi Skytrax ini menargetkan pertumbuhan penjualan tiket meningkat sekitar 30 persen dari realisasi tahun lalu.

Dari sisi kinerja, hingga kuartal III 2014 Garuda membukukan pendapatan US$ 2,8 miliar terdiri dari pendapatan penjualan tiket penerbangan berjadwal dan tidak berjadwal sebesar US$ 2,58 miliar dan pendapatan lain-lain US$ 220,38 juta. Selama sembilan bulan di 2014 tersebut, penjualan tiket berkontribusi 92,14 persen terhadap total pendapatan Garuda.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER