Jakarta, CNN Indonesia -- Harga beras melonjak sampai 30 persen. Warung tegal (Warteg) Warmo, yang terkenal di dunia maya karena bisa pesan online dan delivery, pun terkena dampaknya.
Fauzi, seorang pegawai di warung itu mengatakan untuk mensiasati kenaikan harga beras itu mereka terpaksa mengurangi sedikit porsi nasi pelanggannya. “Tapi sedikit sekali mas, karena kalau kebanyakan pelanggan bisa marah,” katanya kepada CNN Indonesia, Selasa (24/2).
Warteg yang berlokasi di Jalan Tebet Raya itu memilih tak menaikkan harga meski harga beras naik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saban hari warteg itu menghabiskan antara sekarung sampai sekarung setengah beras. Harganya hampir Rp 550 ribu per karung. “Kalau sedang ramai, habisnya sekarung setengah itu,” tutur pria 25 tahun itu.
Warteg Warmo membuka layanan pesan online dengan menggandeng sebuah perusahaan jasa delivery makanan Pumasera Mitra Sejahtera. Selain itu, warteg ini juga menyediakan jasa penghantaran makanan melalui pemesanan di nomor teleponnya.
Harga beras melonjak selama beberapa hari terakhir. Harga beras berkualitas menengah dari Rp 9.000 per kilogram naik menjadi Rp 12.000 per kilogram. Sedangkan yang berkualitas premium naik dari Rp 12.000 per kilogram menjadi Rp 15.000 per kilogram.
Kenaikan ini membikin bingung Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Dia bilang saat ini stok beras sebetulnya aman. Panen pada Januari mencapai 2 juta ton beras dan Februari 4,25 juta ton beras. Ada pula stok rumah tangga sebesar 6,7 juta ton nasional per Januari. Sementara konsumsi nasional adalah 2,5-2,6 juta ton beras per bulan. (Baca:
Menteri Pertanian Bingung Harga Beras Tinggi Saat Stok Aman)
(ded/ded)