Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang
support 5.426-5.436 dan resisten 5.458-5.466 pada perdagangan Senin (2/3), dengan kecenderungan melemah terbatas karena adanya aksi ambil untung (
profit taking) pasca mencetak rekor beruntun.
Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan laju IHSG mampu berada di area target resisten (5.457-5.470) dan juga sempat berada di area target
support (5.425-5.443).
“Sinyal pelemahan mulai muncul seiring dengan mulai maraknya aksi-aksi
profit taking terutama dari investor lokal,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Senin (2/3).
Menurutnya, jika kondisi ini berlanjut maka akan menganggu potensi penguatan pada IHSG. Apalagi IHSG juga masih meninggalkan utang
gap 5.342-5.372. Untuk itu, tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Laju IHSG di akhir pekan mengakhiri lajunya di zona merah setelah sempat bertengger di zona hijau di awal perdagangan,” kata Reza.
Tampaknya, lanjut Reza, aksi profit taking masih mewarnai laju IHSG sehingga hanya bergerak
flat cenderung melemah seiring dengan imbas berbalik melemahnya laju bursa global dan beberapa di Asia serta penurunan tipis rupiah.
“Imbauan untuk mewaspadai adanya potensi pembalikan arah telah kami sampaikan dalam ulasan sebelumnya, Tidak jauh berbeda dari pergerakan laju IHSG sebelumnya dimana masih adanya aksi beli membuat laju IHSG masih meninggalkan utang
gap 5.342-5.372,” katanya.
Laju IHSG pun akan bergantung dari respon pasar terhadap rilis data-data AS dan Eropa yang akan berimbas pada laju bursa saham Asia dan juga IHSG nantinya. Namun demikian tetap mewaspadai adanya potensi pembalikan arah.
“Di sisi lain, sempat adanya aksi beli, terutama dari investor asing mampu kembali membuat IHSG menyentuh level tertinggi terbarunya di level 5.464,22,” jelasnya.
Pertimbangan saham:
PTBA 10375-10750
CTRS 2930-3125
BMRI 11750-12150
LPCK 11700-12000
SSMS 1920-2010
BBNI 6775-7000