Bangun Sejuta Rumah, Pengembang Bebas Pilih 90 Persen Lokasi

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Selasa, 03 Mar 2015 14:40 WIB
Pemerintah melibatkan 24 bank pelaksana dan 15 bank pembangunan daerah (BPD) sebagai penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Sejumlah anak bermain ditaman kawasan Kampung Deret Petogogan, Jakarta, Kamis (27/11). (Antara Foto/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah mencanangkan pembangunan sejuta rumah di seluruh Indonesia. Namun, hanya 10 persen yang lokasinya ditentukan oleh pemerintah, sedangkan 90 persen sisanya dibebaskan ke pengembang mengikuti mekanisme pasar.

Maurin Sitorus,  Deputi Bidang Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menjelaskan dari satu juta rumah yang akan dibangun, pemerintah hanya menentukan lokasi pembangunan 98.300 unit. Lokasinya tersebar di daerah-daerah perbatasan, pesisir dan pedalaman, mulai dari wilayah timur hingga barat Indonesia.

"Untuk lokasi pembangunan rumah tapak dan Rusunawa bagi nelayan, Polri, dan PNS di daerah perbatasan ditentukan oleh pemerintah, sedangkan sisanya itu tergantung mekanisme pasar karena pembangunannya melibatkan pengembang," katanya kepada CNN Indonesia, Selasa (3/3).

Untuk menyukseskan program sejut rumah, kata Maurin, pemerintah menggandeng asosiasi pengembang perumahan, antara lain Real Estate Indonesia (REI) dan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Aspersi). Pembangunan rumah untuk pekerja formal dan informal yang tidak menggunakan dana non-APBN disesuaikan dengan permintaan masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Misalnya ada yang mau cari rumah, dicari sendiri rumah dan lokasinya baru ke bank untuk mendapatkan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan). Yang penting ini rumah pertama," tuturnya.

Menurut Maurin, pemerintah melibatkan 24 bank pelaksana dan 15 bank pembangunan daerah (BPD) sebagai penyalur FLPP.

"Dari 24 bank pelaksana, empat di antaranya merupakan bank BUMN terbesar yakni BRI, BNI, BTN, dan Bank Mandiri," ujar dia. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER