Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam mengeksekusi proyek infrastruktur pipa distribusi gas ke rumah tangga. Sinergi kementerian dilakukan guna menindaklanjuti program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG).
“Jadi kami mulai berkordinasi dengan Kementerian Perumahan agar rumah-rumah baru itu bisa diikutkan dengan infrastruktur gas rumah tangga. Jadi sewaktu pipa akan dipasang tidak perlu lagi bongkar yg sudah jadi,” jelas Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta, Selasa (3/3).
Selain itu, lanjut Sudirman, kerjasama antar-kementerian ini juga dimaksudkan untuk mempercepat proses pemasangan pipa di sejumlah perumahan. Berangkat dari hal tersebut, Sudirman optimistis program pembangunan pipa gas distribusi bisa selesai dalam lima tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Pembangunan pipa (distribusi) kan lama dan butuh waktu. Tapi ada juga di beberapa titik ada yang sudah siap diresmikan seperti di Semarang, dan beberapa rumah susun di Jabodetabek sudah ada yang beroperasi,” tuturnya.
Bangun 22 SPBU
Selain pipa distribusi, pemerintah juga berencana membangun 22 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dengan nilai investasi Rp 1,6 triliun, yang diambil dari belanja anggaran Kementerian ESDM pada tahun ini. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi, IGN Wiratmaja Puja mengatakan, jajarannya sendiri akan menunjuk dan menugaskan Pertamina untuk membangun sekaligus mengoperasikan 22 SPBG.
“Jadi nantinya akan ada sekitar 47 sampai 49 SPBG karena sekarang baru 22 SPBG” tuturnya.