Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi signifikan di tengah penurunan pasar saham global akibat data pengangguran Amerika Serikat (AS) yang membaik akhir pekan lalu. Indeks turun 70 poin (1,27 persen) ke 5.444 pada Senin (9/3) setelah bergerak di antara 5.424-5.485.
Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 74 poin (0,57 persen) ke Rp 13.050 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp 12.993-Rp 13.073 per dolar AS.
PT Mandiri Sekuritas mencatat, sebanyak 66 saham naik, 226 saham turun, 85 saham tidak bergerak, dan 175 saham tidak ditransaksikan. Investor membukukan transaksi sebesar Rp 6,33 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 5,46 triliun dan transaksi negosiasi Rp 875,85 miliar. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (
net sell) sebesar Rp 347,35 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak sembilan sektor turun, dipimpin oleh sektor properti yang turun 2,28 persen dan sektor perdagangan yang turun 1,57 persen. Saham di sektor properti yang paling terkoreksi adalah PT Acset Indonusa Tbk (ACST, Rp 5.100) yang turun 7,27 persen dan PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN, Rp 2.530) yang turun 6,3 persen.
Di sektor perdagangan, saham yang paling melemah adalah PT Indonesia Paradise Property Tbk (INPP, Rp 225) sebesar 22,95 persen dan PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME, Rp 241) sebesar 8,02 persen.
Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar 0,95 persen, indeks Kospi di Korsel sebesar 1 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong sebesar 0,17 persen.
Lebih lanjut, mayoritas indeks saham di Eropa juga terkoreksi sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,62 persen, DAX di Jerman melemah 0,31 persen, dan CAC di Perancis terkoreksi 0,71 persen.
(gen)