Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan rupiah ditutup menguat di tengah pelemahan mata uang dunia terhadap dolar AS. Indeks naik 20 poin ke 5.439 pada Kamis (12/3) setelah bergerak di antara 5.417-5.449. Sebanyak 156 saham naik, 107 saham turun, 113 saham tidak bergerak, dan 176 saham tidak ditransaksikan.
Sementara itu, di pasar valuta asing, nilai tukar rupiah menguat 9 poin (0,07 persen) ke Rp 13.182 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp 13.134-Rp 13.221 per dolar AS.
PT Mandiri Sekuritas mencatat, investor membukukan transaksi sebesar Rp 5,38 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 4,44 triliun, transaksi negosiasi Rp 944,31 miliar. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (
net sell) sebesar Rp 345 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak delapan sektor menguat, dipimpin oleh sektor sektor konsumsi yang naik 1,62 persen dan sektor pertambangan yang naik 0,75 persen. Saham di sektor konsumsi yang paling menguat adalah PT Mayora Indah Tbk (MYOR, Rp 27.150, NEUTRAL, TP Rp 26.500) yang naik 4,42 persen dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR, Rp 39.825, NEUTRAL, TP Rp 38.500) yang naik 2,77 persen.
Di sektor pertambangan yang paling terapresiasi adalah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG, Rp 16.950, NEUTRAL, TP Rp 25.750) sebesar 3,51 persen dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA, Rp 10.650, NEUTRAL, TP Rp 9.700) sebesar 4,16 persen.
Dari Asia, indeks saham bergerak
mixed. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang naik 1,43 persen, indeks Hang Seng di Hong Kong terapresiasi 0,34 persen, dan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan yang melemah 0,52 persen.
Sore ini, indeks saham di Eropa juga variatif sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,85 persen, sementara DAX di Jerman melemah 0,28 persen, dan CAC di Perancis terkoreksi 0,17 persen.
(gen)