Target Pertumbuhan Ekonomi Terhambat Anggaran Infrastruktur

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Jumat, 13 Mar 2015 13:15 WIB
LP3E Kadin menyatakan, anggaran infrastruktur tahun ini tidak dapat menopang target pertumbuhan Indonesia sebesar 5,7 persen.
Kapal kargo bersandar saat aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu, 21 Februari 2015. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tingginya target pertumbuhan ekonomi pemerintah pada tahun 2015 sebesar 5,7 persen dianggap sebagai target yang terlampau tinggi. Lembaga Pengkajian, Penelitian, dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan, anggaran infrastruktur yang dimiliki Indonesia tahun ini tidak dapat mendukung cita-cita tersebut.

Peneliti LP3E Kadin, Ina Primiana menjelaskan korelasi antara infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi sangat erat kaitannya, mengingat adanya infrastruktur yang baik dapat mengurangi beban produksi dan logistik bagi sektor-sektor usaha di Indonesia.

"Kalau kami lihat, beban logistik Indonesia itu sangat besar, sekitar 27 persen dari harga sebuah barang. Angka ini bahkan lebih tinggi dibanding negara Asean lainnya seperti Vietnam sebesar 25 persen dan Thailand sebesar 20 persen. Kami simpulkan bahwa hal ini terjadi karena kurangnya infrastruktur konektivitas yang memadai," tutur Ina di Jakarta, Jumat (13/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tingginya biaya logistik dan produksi ini, dikatakannya, dapat memengaruhi daya saing hasil produksi maupun komoditas asal Indonesia di pasar global. Sehingga untuk meningkatkan daya saing dengan efisiensi biaya, ia mengimbau pemerintah untuk segera melakukan percepatan pembangunan berbagai infrastruktur pendukung.

Namun ia juga mengatakan bahwa besaran anggaran infrastruktur saat ini tidak mampu untuk menunjang pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7 persen. Menurut penelitiannya, Indonesia bisa mencapai angka pertumbuhan tersebut jika anggaran infrastrukturnya sebesar lima persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

"Tapi anggaran infrastruktur kita sekarang yang sebesar Rp 206,6 triliun atau hanya 1,96 persen dari total PDB kita di tahun 2014. Dengan angka segini, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini hanya sampai di kisaran angka 5 hingga 5,1 persen," lanjut Ina.

Dia mengharapkan pemerintah dapat segera mempercepat pembangunan infrastruktur yang berada di dekat kawasan-kawasan ekonomi agar tercipta efisiensi biaya sehingga pertumbuhan ekonomi tinggi dapat tercapai. Selain itu ia juga menginginkan agar anggaran infrastruktur Indonesia bisa meningkat untuk periode selanjutnya.

"Pada tahun 2014 yang lalu pengeluaran infrastruktur kita hanya 3,1 persen dari total APBN. Semoga kedepannya anggarannya jadi lebih besar, dan bisa menyelesaikan infrastruktur urgent seperti kelistrikan dan konektivitas," ujarnya. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER