Kumpulkan Bupati, Jokowi Atur Strategi Pemerataan Ekonomi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 13 Feb 2015 10:43 WIB
Menurut Jokowi, setinggi apapun pertumbuhan ekonomi tak akan berarti jika tidak ada pemerataan ekonomi di masyarakat.
(ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Bogor, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat konsolidasi dengan para bupati dari wilayah Jawa dan Maluku. Dalam rapat tersebut, dia menekankan bukan hanya pertumbuhan ekonomi di daerah, melainkan juga pemerataan.

“Kita sering bicara pertumbuhan dan melupakan satu yang lebih penting yaitu pemerataan," ujar Jokowi ketika membuka rapat di Ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (13/2).

Menurut Jokowi, setinggi apapun pertumbuhan ekonomi tak akan berarti jika tidak ada pemerataan. "Pertumbuhan ekonomi setinggi apapun yang menikmati hanya lima orang atau hanya kelompok yang di atas, yang di bawah tidak dapat apa-apa. Percuma kita bicara," kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi ingin seluruh komponen bangsa mampu mengelola negara dari pusat ke provinsi dan kabupaten serta kota, sehingga terjadi persamaan visi dan misi. Apalagi, semakin deras arus pergerakan dari negara lain yang mempengaruhi Indonesia.

Mantan Gubernur Provinsi DKI Jakarta lantas memberi contoh yang terjadi beberapa hari belakangan, di mana Yunani yang tidak menemukan jalan keluar untuk membayar utangnya. Hal itu mempengaruhi pelemahan mata uang negara lain, tak terkecuali Indonesia.

Permasalahan eksternal negara seperti itulah, yang menurutnya sering menyulitkan Indonesia untuk mengelola ekonomi. Namun, Jokowi mengaku tetap optimistis bahwa kerjasama yang baik dari pusat sampai ke daerah mampu mengatasi kesulitan itu.

"Kalau kemarin pertumbuhan kita hanya 5,1 persen, kalau kita ingin mengurangi pengangguran dan kemiskinan maka tidak ada jalan lain pertumbuhan ekonomi harus terus didorong agar naik. Kalau sudah jalan tiga tahun bisa di atas tujuh persen," kata dia.

Rapat konsolidasi ini diikuti oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, dan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.

Para bupati yang hadir berasal dari Provinsi Banten sebanyak empat orang, Provinsi DKI Jakarta sebanyak satu orang, Provinsi Jawa Barat sebanyak 18 orang, Provinsi Jawa Tengah sebanyak 29 orang, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak empat orang, Provinsi Jawa Timur sebanyak 29 orang, Provinsi Maluku sebanyak sembilan orang, dan Provinsi Maluku Utara sebanyak delapan orang. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER