Pemerintah Awali Perdagangan 2015 dengan Penurunan Ekspor

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 16 Feb 2015 12:38 WIB
Dengan target US$ 192,5 miliar dan realisasi Januari US$ 13,3 miliar, maka pemerintah masih harus mengejar 93,09 persen kekurangan target ekspor tahun ini.
Kepala BPS Suryamin (tengah). (CNN Indonesia/Elisa Valenta Sari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai ekspor Indonesia pada Januari 2015 tercatat sebesar US$ 13,30 miliar, atau turun 9,03 persen dibandingkan nilai ekspor Desember 2014 lalu. Sementara, jika dibandingkan dengan ekspor pada periode yang sama di 2014, angka tersebut menunjukkan penurunan sebesar 8,09 persen.

Berdasarkan keterangan resmi Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini Senin (16/2), tercatat pada Januari 2015, ekspor non migas sendiri mencapai US$ 11,22 miliar. Angka tersebut turun 6,24 persen jika dibandingkan dengan ekspor non migas pada tahun sebelumnya pada periode yang sama.

"Kalau diperhatikan sejak 2008 tren angka ekspor dari Desember ke Januari memang suka turun," ujar Kepala BPS Suryamin dalam konferensi pers di Kantor BPS Pusat, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut sektornya, ekspor non migas pada Januari 2015 terhadap Januari 2014 untuk hasil industri yaitu sebesar US$ 9,07 miliar turun US$ 0,44 miliar dari tahun lalu pada periode yang sama.

Namun, ekspor hasil pertanian juga mengalami kenaikan sebesar 0,51 persen menjadi US$ 0,44 miliar. Sementara, ekspor hasil tambang dan lainnya mengalami penurunan sebesar 1,27 persen menjadi US$ 1,72 miliar pada Januari 2015.

"Ini akibat efek pelarangan ekspor konsentrat yang diatur dalam UU Minerba," ujar Suryamin.

Pada awal Janurari 2015, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan mengungkapkan pemerintah menetapkan target ekspor non-migas tahun ini mencapai US$ 192,5 miliar. Angka tersebut hanya naik 4,5 persen dari target tahun lalu, yakni US$ 184,3 miliar.

“Diperkirakan masih ada perbaikan ekonomi global di Amerika Serikat dan Eropa," kata Partogi.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan beberapa komoditas yang akan jadi andalan ekspor tahun ini adalah produk elektronik, tekstil, kimia, kertas, dan furnitur. Selain itu, ada produk otomotif, plastik, peralatan medis, alas kaki, kerajinan, dan kulit. Sementara untuk minyak sawit mentah, karet, dan kakao tampaknya belum terlalu cerah sebab harganya sedang rendah.

Partogi mengakui target ekspor 2015 masih jauh dari komitmen Menteri Perdagangan Rachmat Gobel pada awal masa jabatannya yang memasang target ambisius pertumbuhan ekspor sebesar 300 persen selama lima tahun. Jika dihitung secara rata-rata, maka pemerintah harus meningkatkan ekspor 60 persen setiap tahun untuk mencapai target tersebut. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER