Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kecenderungannya masih akan melemah pada pembukaan perdagangan pekan ini, Senin (16/3) dan bergerak pada rentang 5.385-5.400. Investor kemungkinan memilih untuk mencermati pasar dan menunggu hasil pertemuan Banlk Sentral AS yang akan berlangsung pada pekan ini.
Reza Priyambada, Head of Research Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI) dalam risetnya menjelaskan false signal kembali terjadi di mana terimbas kembali maraknya aksi jual. Masih berlanjutnya pelemahan nilai tukar Rupiah dan sikap tenang yang ditunjukkan pemerintah masih menjadi perhatian investor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada perdagangan akhir pekan lalu, jelas Reza, laju bursa saham Asia masih melanjutkan penguatan seiring ekspektasi positif akan kinerja para emiten-emiten industri. Di sisi lain, penguatan juga ditopang respon positif pelaku pasar terhadap langkah Bank Sentral Eropa yang telah menjalankan program Quantitative Easing.
Laju bursa saham Eropa masih dapat bergerak positif meski beberapa diantaranya cenderung negatif. Pelaku pasar masih merespon positif pelemahan Euro terhadap laju US$ seiring realisasi program stimulus ECB karena dinilai pelemahan laju Euro tersebut dapat memberikan sentimen positif bagi para eksportir dan emiten-emiten lainnya yang diharapkan dapat memperbaiki perolehan keuntungan yang selama ini dinilai stagnan. Meningkatnya wholesale price index MoM Jerman, dan inflasi Italia yang dibarengi positifnya balance of trade nya turut memberikan sentimen positif.
Kembali terapresiasinya laju US$ yang dibarengi dengan penurunan price producer index (PPI) dan Michigan consumer sentiment memberikan sentimen negatif sehingga membuat laju bursa saham AS kembali melemah pasca menguat sehari sebelumnya. Dengan kembali naiknya laju US$ memunculkan persepsi akan terganggunya keuntungan bagi perusahaan yang terimbas kurang dapat bersaingnya produk-produk AS.
Pertimbangan saham-saham a.l :