Jakarta, CNN Indonesia -- Joko Widodo selaku presiden dinilai tidak etis mengungkapkan kelemahan para pembantunya di media. Direktur Eksekutif Institute for Policy Reform (IPR) Riant Nugroho menilai langkah bijak yang seharusnya dilakukan Jokowi pada saat ini adalah mengevaluasi kinerja para menteri dan melakukan penggantian (reshuffle) jika diperlukan.
"Presiden tidak boleh menyampaikan kekecewaan pada menteri-menterinya ke publik. Ini menciptakan ketidakpercayaan rakyat terhadap kabinet kerja, karena presiden seolah mengkritik dirinya sendiri," ujar Riant kepada CNN Indonesia, Senin (16/3).
Pernyataan Riant merujuk pada sindiran Jokowi kepada para menteri ekonominya, yang lupa melaporkan perkembangan terkini harga beras pasca operasi pasar. Menurutnya, apa yang dilakukan Jokowi mirip dengan karakteristik Megawati Soekarnoputri ketika menjabat sebagai Presiden RI yang kelima, 2001-2004.
"Persis zaman Megawati yang ketika itu mengatakan birokrasi eselon I dan II brengsek. Itu artinya dia baik, tapi bawahannya jelek, menterinya tidak bisa kerja," ujar Riant.
Riant Nugroho menilai dengan dibentuknya Kantor Staf Kepresidenan, maka Jokowi harus mulai mengurangi aksi blusukannya. Kegiatan presiden yang sering turun ke jalan dinilai Riant menjadi penyebab kurangnya kesempatan bagi para menteri untuk melaporkan pencapaian kinerjanya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
'Sekarang Jokowi puasa bicara dulu soal kejelekkan birokrasinya di dalam. Jangan ngomel di media. Keep silent and then what," ujarnya.
Menurut Riant, semua menteri bisa bekerja dengan baik selama manajemen kepresidenan berjalan dengan baik. Langkah presiden membentuk Kantor Staf Presiden untuk memperbaiki pola komunikasi Kabinet Kerja diapresiasi oleh Riant, meski pendelegasian kewenangannya dinilai keliru.
"Sudah betul membentuk Kantor Staf Kepresidenan, tapi pendelegasiannya yang salah. Seharisnya melakukan pembinaan ke dalam, bukan malah disuruh pegang proyek yang tidak jelas. Makanya Pak Luhut (Panjaitan) banyak disindir seolah-olah dia Menko-nya para Menko atau Perdana Menteri," tuturnya.
Waktunya Reshuffle KabinetRiant Nugroho melihat sejumlah menteri di Kabinet Kerja memang tidak cukup berhasil menjalankan mandat presiden dan harapan masyarakat. "Untuk itu, Jokowi tidak perlu takut untuk mengeluarkan wacana untuk reshuffle," katanya.
Menurut Riant, ada sejumlah menteri di Kabinet Kerja yang merupakan orang-orang titipan partai politik. Sebagian dinilai Riant tidak menunjukan kinerja yang menggembirakan.
"Jokowi harus bilang pada penitipnya, titipanmu tidak bagus, terpaksa saya harus pilih orang baru karena saat ini dalam kondisi pertaruhan," tuturnya menegaskan.
(ags)