Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat memprediksi PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) bakal mengalami perombakan manajemen mencapai 60 persen. Hal itu merespon dari rencana pemerintah merombak manajemen beberapa bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Analis PT Mandiri Sekuritas Tjandra Lienandjaja mengatakan seluruh empat bank BUMN akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dalam 10 hari ke depan dengan agenda utama pergantian manajemen. PT Bank Mandiri Tbk. telah memulai rangkaian RUPS itu pada 16 Maret lalu.
“Lalu, diikuti oleh PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) pada 17 Maret, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. BRI) pada 19 Maret dan PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN) pada 24 Maret,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Selasa (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tjandra menjelaskan, berdasarkan regulasi, direksi BUMN hanya dapat dipilih maksimal dua kali dan tiap masa jabatannya 5 tahun. Jika diangkat pada pertengahan masa jabatan, maka dianggap sebagai satu kali masa jabatan.
“Beberapa direksi BRI sudah tidak menjabat lagi dan BNI akan mengalami pergantian manajemen sebesar 60 persen,” ungkapnya.
Dia menilai tidak terjadi pergantian pada manajemen BTN karena baru ditunjuk tahun lalu, sedangkan pergantian pada Bank Mandiri hanya terjadi sedikit. Menurutnya, akan ada adu cepat di antara bank tersebut, tetapi keputusan akan ditetapkan pada menit terakhir.
Sebelumnya, pemerintah selaku pemegang saham mayoritas telah menunjuk Darmin Nasution sebagai Komisaris Utama bank pelat merah itu. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin selepas Rapat Umum Pemegang Saham Terbatas (RUPST) di Jakarta, Senin (16/3).
"Pada RUPST kali ini, pemegang saham telah menunjuk Darmin Nasution sebagai Komisaris Utama. Selain itu, beliau akan ditemani komisaris-komisaris lain baik dari pemegang saham maupun independen," ujar Budi.
Dia mengatakan, dari sisi pemegang saham ada nama Askolani serta Suhwono sebagai komisaris. Selain itu, RUPST juga mengangkat Aviliani, Goei Siauw Hong, Abdul Aziz, Bangun Sarwito Kusmuljono, dan Cahaya Dwi Rembulan Sinaga sebagai komisaris independen.
(gir/gir)