Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 5.400-5.407 dan resisten 5.427-5.437 pada perdagangan Kamis (19/3), dengan kecenderungan melemah terbatas karena investor masih berspekulasi atas pernyataan bank sentral AS.
Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan Laju IHSG gagal mendekati area target resisten (5.450-5.478) dan berada di bawah area target support (5.420-5.427).
“Laju IHSG masih berpotensi mengalami pelemahan meski kami berharap dapat terbatas seiring masih maraknya aksi jual. Diharapkan aksi jual dapat lebih mereda terutama jika hasil keputusan The Fed masih mengindikasikan masih belum akan memberikan indikasi kenaikan The Fed dalam waktu dekat,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Kamis (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang disampaikan Reza sebelumnya, laju IHSG memiliki potensi pembalikan arah jika sentimen yang ada kurang dapat mendukung penguatan lanjutan. Pasca BI rate tetap bertahan di level 7,5 persen, tampaknya hanya direspon dingin oleh para investor.
“Terlihat dari pelaku pasar yang tidak banyak melakukan aktifitas transaksi,” ungkapnya.
Pelaku pasar pun, lanjutnya, lebih banyak terimbas aksi wait and see terhadap jelang pertemuan dua hari The Fed seperti halnya laju bursa saham Eropa dan AS sebelumnya, yang berakhir di zona merah. Di lain sisi, penguatan mayoritas bursa saham Asia yang dibarengi dengan kembali menguatnya laju rupiah belum mampu mengimbangi aksi profit taking pada IHSG.
The Fed diketahui semakin mengisyaratkan untuk naikan suku bunganya lebih cepat dari perkiraan awal di Juni 2015. Hal ini disimpulkan melalui pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen seusai menggelar rapat rutin, The Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar sejak Rabu kemarin (18/3).
Yellen mengungkapkan, rencana menaikan suku bunga sendiri dilatarbelakangi oleh membaiknya pasar tenaga kerja AS dan terkendalinya tingkat inflasi beberapa waktu terakhir. Ia pun meyakini dalam waktu dekat inflasi AS akan kembali ke level 2 persen dalam jangka menengah.
"Inflasi sudah menurun dibawah ekspetasi sebelumnya. Tapi jika kita lihat dengan pertumbuhan upah akan mendorong inflasi yang akan naik dari waktu ke waktu," kata Yellen.
Sebelumnya, IHSG ditutup terkoreksi menjelang pertemuan The Fed yang akan membahas suku bunga acuan AS. Indeks turun sebesar -26 poin (-0,48 persen) ke 5.413 pada Rabu (18/3) setelah bergerak di antara 5.412-5.435.
Pada perdagangan tersebut, investor membukukan transaksi sebesar Rp 5,03 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp 4,31 triliun dan transaksi negosiasi Rp 718,66 miliar. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (
net sell) sebesar Rp 353,49 miliar.
Sebanyak sembilan sektor melemah, dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang turun -1,7 persen dan sektor manufaktur yang turun -1,14 persen. Lebih lanjut, sebanyak 103 saham naik, 166 saham turun, 97 saham tidak bergerak, dan 185 saham tidak ditransaksikan.
(gir/gir)