Pasar Otomotif Indonesia Menciut, Produsen Mobil Pilih Ekspor

Safyra Primadhyta & Agust Supriadi | CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2015 10:00 WIB
Penjualan mobil di Tanah Air turun 15 persen selama Januari-Februari 2015, sebaliknya ekspor kendaraan dan komponen naik 13,6 persen.
Kementerian Perdagangan mencatat nilai ekspor kendaraan dan komponen selama Januari-Februari 2015 sebesar US$ 906,5 juta atau naik 13,6 persen. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pasar otomotif nasional menciut 15 persen dalam dua bulan pertama 2015 dengan hanya membukukan penjualan mobil sebesar 182.933 unit. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat total penjualan kendaraan roda empat pada periode Januari-Februari 2014 mencapai 215.433 unit, lebih banyak 32.500 unit dibandingkan perolehan periode yang sama tahun ini.

Statistik menunjukan penjualan mobil di Indonesia pada Januari 2015 sebanyak 94.95 unit, turun 9 persen dibandingkan pencapaian bulan pertama 2014. Pemasarannya semakin berkurang pada bulan kedua, dengan hanya mencatatkan angka penjualan 88.738 unit atau anjlok 20,6 persen dibandingkan penjualan Februari 2014.

Gaikindo melaporkan penurunan terbesar terjadi pada mobil pabrikan Grup Astra yakni minus 24,3 persen, dari 115.274 unit yang terjual pada Januari-Februari 2014 menjadi 87.259 unit. Toyota memimpin penurunan penjualan di grup otomotif Jepang tersebut, dengan angka penjualan 87.259 unit atau turun 24,3 persen. Kemudian dikuti oleh Daihatsu minus 17,1 persen, Isuzu negatif 23 persen, UD Trucks anjlok 87 persen, sedangkan Peugeot sama sekali belum berhasil menjual produknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produsen otomotif non Astra juga mengalami nasib serupa, kecuali Honda yang tumbuh sendirian 41 persen, dari 21.550 unit pada Januari-Februari 2014 menjadi 30.537 unit. Sementara Suzuki minus 19,7 persen, Mitsubishi negatif 18,7 persen, dan Nissan anjlok 37 persen.

Seiring dengan merosotnya penjualan kendaraan, penguasaan pasar Grup Astra tergerus dari 53,5 persen pada Januari-Februari 2014 menjadi tinggal 48 persen pada periode yang sama tahun ini. Toyota yang selama ini merajai pasar otomotif nasional, pangsanya menyusut dari 34,6 persen menjadi 29,5 persen.

Penurunan pangsa juga terjadi pada seluruh produsen otomotif, kecuali Honda yang justru melejit sendirian. Pangsa Honda di pasar otomotif Indonesia dalkam dua bulan ini meningkat menjadi 16,69 persen dari periode Januari-Februari 2014 yang sebesar 10 persen.

Ekspor Meningkat

Kendati pasar lesu, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel tetap mengapresiasi kinerja industri otomotif nasional. Terutama dari sisi ekspor kendaraan dan komponen, yang dalam dua bulan pertama 2015 mencatatkan nilai sebesar US$ 906,5 juta atau naik 13,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Menurutnya, hal tersebut karena ditopang oleh pergeseran funbdamental ekonomi Indonesia yang mulai beralih dari sekedar pasar menjadi basis produksi kendaraan asing.

“Sekarang ini perusahaan industri otomotif baik itu Mitsubishi, Toyota, Isuzu, mereka sudah memberikan gambarannya akan menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. Tidak hanya untuk domestik tetapi juga untuk ekspor. Itu juga kenapa otomotif itu termasuk baik roda empat ataupun roda dua itu sudah mulai akan ada peningkatan ekspornya,” tutur Rahmat di Jakarta, pekan lalu. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER