Kisah Menteri Susi Disatroni Marinir Amerika Serikat

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 23 Mar 2015 15:00 WIB
Illegal Unreported Uniregulated (IUU) Fishing sudah menjadi masalah bagi negara dengan laut yang luas.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, menyimak pertanyaan anggota dewan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/2). (Antara Foto/Ismar Patrizki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ada yang berbeda di kantor Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hari ini, Senin (23/3). Sekelompok pria berseragam militer angkatan laut Amerika Serikat (AS) datang bersilahturahmi dengan mantan bos Susi Air itu. Dari hasil pertemuan yang berlangsung satu jam itu, Susi menjelaskan maksud kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Kepala Staff Angkatan Laut AS itu.

"Mereka datang untuk apresisasi atas gerakan IUU fishing yang tengah gencar dilakukan di Indonesia. Mereka merasa Indonesia sudah menuju ke sustainable fisheries," kata Susi kepada wartawan di kantornya.

Baca juga: AS Siap Bantu Berantas Pencurian Ikan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuannya tersebut, Susi mengungkapkan masalah Illegal Unreported Uniregulated (IUU) Fishing sudah menjadi masalah bagi negara dengan laut yang luas. Di AS sendiri, IUU Fishing sudah menjadi fokus utama AS. Hal itu terlihat dari banyaknya regulasi uang melarang penangkapan ikan dengan sistem yang berpotensi mengeksploitasi laut.

"Tanpa IUU kita berantas, apapun program pembangunan nelayan enggak akan berhasil. Karena jutaan ton setiap tahun dikeruk kapal-kapal pencuri ikan dan seluruh dunia ini big market," katanya.

Baca juga: Ribuan Kapal Eks Asing Langgar Hukum, 187 Pemilik Diperiksa

Susi yang baru saja kembali dari kunjungan kerja ke AS minggu lalu juga mengungkapkan hasil kunjungannya. Selama di San Fransisco, Susi juga mendatangi kantor teknologi raksasa dunia, Google.

Baca juga: AS Bantu Indonesia US$ 33 Juta untuk Berantas Illegal Fishing

"Kunjungan saya lima hari di San Fransisco ketemu Google, global fishing monitoring system walaupun belum mature tapi hasilnya luar biasa," kata Susi. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER