Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 5.425-5.440 dan resisten 5.458-5.471 pada perdagangan Rabu (25/3), dengan kecenderungan berfluktuasi karena masih minim sentimen positif.
Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan laju IHSG sempat berada area target resisten (5.448-5.472) meski berakhir di bawah level tersebut dan mampu bertahan di atas area target support (5.425-5.430).
“Potensi penguatan IHSG masih terhambat dengan masih adanya aksi jual dari pelaku pasar. Pergerakan variatif dimana aksi jual dan beli masih akan beradu pada perdagangan. Jika kondisi global cukup positif maka masih dimungkinkan bagi IHSG untuk dapat bergerak naik, namun tetap antisipasi bila terjadi pembalikan arah turun,” jelasnya seperti dikutip dari riset, Rabu (25/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait perdagangan sebelumnya, Reza menilai laju IHSG mampu berakhir di zona hijau meski tipis. Masih maraknya aksi profit taking, terutama dari pelaku pasar asing menghambat penguatan pada IHSG.
“Di sisi lain, masih adanya aksi beli pada saham-saham perdagangan terutama ditopang oleh pemain baru PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk yang diikuti saham-saham perdagangan second liner lainnya serta diringi penguatan pada saham-saham keuangan dan industri dasar masih dapat menopang laju IHSG untuk dapat bertahan hingga akhir sesi,” jelasnya.
Namun demikian, laju IHSG kali ini paling tidak dapat melampaui kekhawatiran Reza akan adanya pelemahan lanjutan, Meski utang gap 5.435-5.444 telah tertutupi, namun tampaknya belum membuat laju IHSG mampu berbalik menguat seiring masih adanya aksi profit taking.
Apalagi laju nilai tukar Rupiah belum mampu benar-benar menguat membuat pelaku pasar masih cenderung 'jualan' dan trading jangka pendek. Laju IHSG pun berpotensi kembali mengalami variatif dengan kecenderungan melemah jika aksi jual belum juga mereda.
“Untuk itu, tetap antisipasi bila terjadi pelemahan lanjutan. Kembali naiknya laju Rupiah dan masih adanya penguatan pada laju bursa saham Asia yang diikuti pembukaan laju bursa saham Eropa juga turut membantu bertahannya IHSG di zona hijau,” jelasnya.
(gir/gir)