Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berada pada rentang support 5.432-5.440 dan resisten 5.462-5.468 pada perdagangan Jumat (20/3), dengan kecenderungan menguat karena pernyataan bank sentral AS (The Fed) direspon positif.
Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan laju IHSG mampu melampaui area target resisten (5.427-5.437) dan berada di atas area target support (5.400-5.407).
“Adanya sentimen positif dari global membuat IHSG melonjak, namun juga meninggalkan utang gap 5435-5444. Jika aksi beli masih berlanjut dan sentimen global masih ada yang cukup positif maka laju IHSG masih berpotensi mengalami kenaikan. Namun, antisipasi bila terjadi pembalikan arah,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Jumat (20/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reza menjelaskan, sentimen dari turunnya
claimant count change Inggris dan masih positifnya
balance of trade serta kenaikan
construction output Uni Eropa dibarengi sentimen dari The Fed yang kembali memberikan sinyalemen belum akan menaikan suku bunganya membantu penguatan laju IHSG seperti yang diharapkan sebelumnya.
Dalam ulasan sebelumnya, Reza sempat mengkhawatirkan masih adanya potensi pelemahan lanjutan seperti yang disampaikan, terkait laju IHSG berpotensi mengalami pelemahan meski diharapkan dapat terbatas seiring maraknya aksi jual.
“Diharapkan aksi jual dapat lebih mereda terutama hasil keputusan The Fed masih mengindikasikan belum akan menaikkan Fed rate (suku bunga acuan AS) dalam waktu dekat,” jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, hingga sesi I laju bursa saham AS masih dalam zona merahnya. Namun, pasca pernyataan The Fed yang dinilai masih
dovish membuat laju IHSG mampu melampaui estimasi Reza sebelumnya.
“Di lain sisi, penguatan beberapa bursa saham Asia yang dibarengi dengan kembali menguatnya laju rupiah dan kembalinya aksi beli investor asing mampu membantu penguatan IHSG,” ungkap Reza.
(gir/gir)