Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti seolah tak pernah kehabisan akal dalam menambah perangkat yang dapat membantu pemerintah memberantas praktik
illegal fishing di Indonesia. Tidak hanya melakukan pemberantasan secara fisik melalui penangkapan dan penenggelaman kapal ikan ilegal, tetapi Susi juga memanfaatkan beragam teknologi guna melakukan hal tersebut.
Salah satunya adalah dengan menggandeng Badan Informasi Geospasial (BIG) untuk membantu menyediakan informasi geospasial kelautan. Geospasial adalah data atau informasi lokasi geografis, dimensi atau ukuran, karakteristik objek alam atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi. Dalam bidang kelautan dan perikanan, data tersebut diperlukan sebagai salah satu sumber informasi dalam memantau sumber daya perikanan Indonesia.
"BIG ini kan membuat macam-macam peta seperti pedalaman, peta
coral reef, macam-macam (peta) dan itu sangat penting," kata Susi usai menandatangani kerjasama dengan BIG di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (27/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, data teknis geospasial juga dibutuhkan untuk mendukung penegakan kedaulatan di laut. Terutama dalam perundingan batas yurisdiksi Indonesia dengan negara tetangga. Masalah pencegahan dan pemberantasan
Illegal Unreported and Unregulated (IUU)
Fishing juga sangat bergantung pada pemanfaatan dan pengembangan basis data informasi geospasial yang baik dan lengkap.
"Dengan begitu penanganan
illegal fishing juga akan menjadi mudah dilakukan, itu sebagai upaya kita menegakkan kedaulatan di laut," ujarnya.
Menurut Susi, informasi geospasial yang lengkap dan resolusi berdasarkan tingkat keperluannya membuat aktivitas pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia bukan lagi sebuah keniscayaan.
Data tematik yang disediakan BIG nantinya akan membantu dalam penentuan pembangunan yang tepat di wilayah Indonesia. "Departemen yang membangun jangan sampai nanti nelayan laut dalam dikasih pancing alat jaring untuk laut dangkal, itu untuk kita di perikanan," tutur Susi.
Data spasial yang berkualitas dan terkelola dengan baik akan sangat berpengaruh bagi pengembangan ekonomi kelautan Indonesia di masa yang akan datang. Kendati demikian, masih disadari keberadaan data informasi geospasial kelautan yang mencakup wilayah Indonesia masih belum terintegrasi dengan baik.
Berdasarkan kerjasama tersebut, ruang lingkup kesepakatan antara dua lembaga ini meliputi penyelenggaraan informasi geospasial untuk pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan, pemanfaatan dan pengembangan basis data informasi geospasial terkait sumber daya kelautan dan perikanan, dan peningkatan infrastruktur informasi geospasial terkait sumber daya kelautan dan perikanan. Selain itu juga akan diikuti oleh penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi terkait.
(gen)