Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen rokok asal Kediri, PT Gudang Garam Tbk mampu mencetak laba bersih setelah pajak Rp 5,36 triliun pada 2014, naik 24 persen dari tahun sebelumnya. Meski begitu, arus kas perseroan melorot karena naiknya beban cukai.
Herman Koeswanto, analis Mandiri Sekuritas menyatakan laba bersih setelah pajak Gudang Garam pada kuartal IV 2014 sebesar Rp 1,27 triliun, naik 16,6 persen secara tahunan, namun turun 4,3 persen secara kuartalan.
“Hal itu membentuk laba bersih pada 2014 Rp 5,36 triliun, naik 24 persen secara tahunan, lebih tinggi 9 persen dari prediksi Mandiri Sekuritas tetapi sesuai dengan prediksi pelaku pasar,” ujar Herman dikutip dari riset, Rabu (1/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, laba sebelum bunga dan pajak pada 2014 dibukukan Rp 8,52 triliun, naik 28,2 persen secara tahunan. Hal itu sejalan dengan prediksi Mandiri Sekuritas dan konsensus.
“Laba bersih yang positif didukung oleh beban bunga yang lebih rendah daripada prediksi yaitu Rp 1,37 triliun, dibanding prediksi kami Rp 1,5 triliun. Karena utang yang lebih rendah daripada prediksi Mandiri Sekuritas yaitu Rp 18,1 triliun, dari prediksi kami Rp 20 triliun,” jelasnya.
Namun, sayangnya arus kas operasional Gudang Garam turun 33 persen secara tahunan menjadi Rp 1,65 triliun. Hal itu, lanjut Herman, terutama karena kenaikan beban cukai, modal kerja yang naik, dan kenaikan beban bunga.
Beberapa faktor itu, imbuh Herman, ditambah dengan belanja modal yang masih tinggi yaitu Rp 5,1 triliun, Gudang Garam masih membukukan arus kas bebas (free cashflow) yang negatif yaitu Rp 3,45 triliun.
“Kami menilai sebagian besar faktor negatif disebabkan oleh kebisingan di isu seputar cukai dan seharusnya sudah terfaktorkan di harga pasar saat ini (in the price) karena saham perseroan tumbuh lebih rendah daripada pasar (underperformance) sejak awal tahun,” ungkapnya.
Dia memprediksi pertumbuhan volume penjualan dan prediksi kebutuhan pinjaman untuk modal kerja yang naik pada kuartal IV 2014 juga menjadi risiko penurunan kinerja sepanjang tahun ini.
Laporan Keuangan 2014 Gudang Garam menyebutkan perseroan mampu meraup pendapatan sebesar Rp 65,18 triliun, tumbuh 17,58 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya Rp 55,43 triliun. Namun, beban pokok penjualan juga naik menjadi Rp 51,8 triliun dari Rp 44,56 triliun.
Per 31 Desember 2014, total aset Gudang Garam mencapai Rp 58,22 triliun dari Rp 50,77 triliun. Sementara, kewajiban atau liabilitas naik jadi Rp 24,99 triliun dari Rp 21,35 triliun, sedangkan ekuitas juga naik jadi Rp 32,22 triliun dari Rp 29,41 triliun.
(gen)