Dinilai Berbahaya, JK Batalkan Rencana Pelabuhan Cilamaya

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2015 14:39 WIB
"Cilamaya dipastikan tidak jadi dibangun demi keamanan industri migas dan keamanan pelabuhan sendiri," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (REUTERS/Beawiharta)
Karawang, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla akhirnya membatalkan rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat. Keputusan tersebut diambil RI 2 setelah meninjau lokasi rencana pembangunan pelabuhan bersama para menteri terkait.

Menurut pria yang kerap disapa Pak JK tersebut, di perairan dekat Karawang penuh dengan fasilitas produksi dan pengolahan minyak dan gas (migas). Salah satunya adalah wilayah kerja Pertamina Offshore North West Java (ONWJ) milik PT Pertamina (Persero). JK menyebut di lokasi itu sudah ada rig, anjungan, pipa, dan fasilitas migas lainnya yang sudah beroperasi.

Menurut JK, sudah sangat mendesak bagi pemerintah untuk menyediakan pelabuhan baru di daerah tersebut demi mengakomodir kepentingan industri dan masyarakat. Namun di sisi lain produksi migas nasional harus meningkat dan harus dijaga keamanannya oleh pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Setelah tadi dilihat dari udara, ada lokasi sedikit ke arah Timur yang aman untuk pelabuhan dan produksi migas tetap berjalan. Jadi Cilamaya dipastikan tidak jadi dibangun demi keamanan industri migas dan keamanan pelabuhan sendiri,” ujar JK di Karawang, Jawa Barat, Kamis (2/4).

Beberapa alternatif lokasi pembangunan pelabuhan yang akan menggantikan proyek Pelabuhan Cilamaya yang dibatalkan tersebut adalah Subang atau Indramayu.

“Kita mencari wilayah yang lebih aman dari pada Cilamaya, oleh karena itu diputuskan bergeser ke Timur. Pokoknya yang aman, yang di depannya tidak ada rig-rig migas, yang bisa dibangun koridor bebas sepanjang 10 kilometer. Pilihannya antara Subang dan Indramayu,” kata JK. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER