KARAWANG, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menginstruksikan para menteri terkait untuk dapat segera melakukan studi kelayakan proyek pelabuhan pengganti Cilamaya yang dibatalkan rencana pembangunannya hari ini, Kamis (2/4). JK meminta studi kelayakan dilakukan di daerah Subang atau Indramayu yang menurutnya lebih aman dijadikan daerah pelabuhan ketimbang meneruskan proyek Cilamaya.
“Lokasi pelabuhan harus di studi lagi. Baru dalam beberapa bulan ke depan ketahuan kelayakannya dan bisa kita mulai. Studi ulang karena pindah tempat itu,” ujar JK di Karawang, Jawa Barat, Kamis (2/4).
Menurut JK, dua lokasi baru calon pelabuhan pengganti Cilamaya tersebut memungkinkan untuk dibangun pelabuhan dengan kapasitas tampung petikemas 5 juta TEUs per tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Untuk pembangunan tahap pertama mungkin bisa 5 juta TEUs, lalu dikembangkan lagi jadi 10 juta TEUs. Jadi hampir sama dengan Pelabuhan Tanjung Priok,” jelasnya.
Menurut JK, studi kelayakan ulang yang harus dilakukan pemerintah di lokasi baru itu tidak akan mengganggu target penyelesaian pembangunan pelabuhan yang akan mengakomodir kepentingan industri di Jawa Barat itu. Sebab menurutnya, proyek pembangunan Cilamaya pun belum dimulai.
“Cilamaya juga baru studi awal, studi engineering-nya juga belum ada. Jadi Cilamaya juga baru awal sekali, belum ada apa-apa. Oleh karena itu tidak merugikan dari sisi waktu karena tinggal memindah lokasi,” kata JK.
Dia menambahkan, alasan pemerintah memutuskan untuk memindahkan lokasi pelabuhan ke Subang atau Indramayu karena dua wilayah tersebut memiliki infrastruktur jalan raya yang lebih memadai.
“Kalau dibangun di Cilamaya sini butuh 30 kilometer (km) jalan elevated tol menuju pelabuhan. Sementara di Subang memang butuh hal yang sama, tetapi tinggal menyambung dari jalan tol Cikapali, jadi lebih bagus lokasinya,” katanya.
(gen)