Ekonomi AS Melemah, Rupiah Bakal Menguat

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 06 Apr 2015 08:02 WIB
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada dalam rentang 13.055-12.985 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin (6/4).
Petugas mengangkat tumpukan uang kertas rupiah di Cash Center BNI, Jakarta, Rabu, 1 April 2015. Uang tersebut akan didistribusikan ke mesin ATM yang berada di wilayah Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi berada dalam rentang 13.055-12.985 untuk kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin (6/4), dengan kecenderungan menguat karena melemahnya data ekonomi Negeri Paman Sam.

Head of Research PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, berbeda dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung melemah, laju positif Rupiah masih terjadi jelang libur panjang.

“Tampaknya sentimen dari berbalik naiknya laju harga minyak seiring turunnya cadangan minyak AS dan kekhawatiran gagalnya kesepakatan pembicaraan nuklir Iran dan lemahnya data-data AS membuat laju Dolar AS melemah sehingga memberikan kesempatan bagi Rupiah untuk menguat,” ujarnya seperti dikutip dari riset, Senin (6/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi, lanjut Reza, penguatan ini juga didukung sejumlah penguatan sejumlah mata uang kawasan. Menurutnya, laju Rupiah berada di atas target level resisten 13.080. Dengan masih adanya kecenderungan melemahnya laju Dolar AS dapat memberikan kesempatan bagi Rupiah untuk tetap berada di zona hijau.

“Namun demkian, masih ada rilis data AS berupa klaim pengangguran yang dimungkinkan akan memberikan sentimen pada Dolar AS. Tetap cermati dan antisipasi jika terjadi potensi pembalikan arah,” jelasnya.

Sementara, sepanjang sepekan lalu, Reza menilai laju Rupiah mampu berbalik positif. Laju Rupiah belum juga beranjak dari zona merah di awal pekan. Kondisi inipun kurang lebih sama seperti yang dia sampaikan sebelumnya, di mana tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, tampaknya laju Rupiah masih kurang kuat untuk berbalik arah dengan asumsi belum adanya sentimen positif. sehingga dapat memunculkan peluang pelemahan lanjutan.

“Kembali munculnya ketidakpastian di Yunani yang berimbas pada pelemahan nilai Euro hingga berbalik turunnya harga minyak mentah membuat laju Dolar AS berkesempatan mengalami kenaikan. Rupiah pun kembali terkena imbas sehingga melanjutkan pelemahannya,” jelasnya.

Di hari lainnya, meski laju Euro masih melanjutkan pelemahannya seiring meningkatnya ketidakpastian di Yunani, namun laju Rupiah mampu beranjak ke zona hijau. Laju Rupiah pun mampu melampaui kekhawatiran Reza sebelumnya.

“Imbas dari meningkatnya penyerapan lelang SUN dihari sebelumnya dimana menghasilkan angka bid to cover ratio lebih besar dari lelang SUN sebelumnya memberikan imbas yang cukup positif,” katanya.

“Selain itu, rilis inflasi sebesar 0,17 persen yang lebih rendah dari perkiraan kami (0,43 persen) dan konsensus (0,19 persen) serta dibarengi dengan meningkatnya laju Yen dan Yuan seiring ekspektasi akan perbaikan ekonomi masing-masing juga turut memberikan imbas positif sehingga laju Rupiah dapat melanjutkan penguatannya,” jelas Reza. (gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER