Jakarta, CNN Indonesia -- Pencalonan jajaran direksi PT Bursa Efek Indonesia (BEI), salah satu self-regulatory organization (SRO) pasar modal tanah air mulai menghangat. Pasalnya, nama-nama calon pimpinan mulai beredar dan terdiri dari nama-nama yang tidak asing dalam kancah pasar modal.
Sumber
CNN Indonesia menyebutkan, terdapat tiga paket yang masuk dalam bursa pencalonan jajaran direksi SRO tersebut. Tiga paket tersebut terdiri dari beberapa petinggi sekuritas maupun korporasi yang ada di Indonesia.
Pertama, paket yang terdiri dari Tito Sulistio, Wakil Dirut di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk.; Alpino Kianjaya, Direktur Utama PT MNC Securities; Direktur PT Bank Victoria International Tbk., Andrew Haswin; Direktur Utama PT Equity Securites Indonesia LID da Lopez; Direktur PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.,Krishna R Suparto, dan Kanya Lakshmi, Direktur PT Golden Plantation Tbk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paket kedua terdiri dari Abiprayadi Riyanto, Direktur PT Mandiri Sekuritas; Direktur PT Sarana Multigriya Finansial Trisnadi Yulrisman; Wijaya Subekti dari PT Maybank Kim Eng Securities; Patricius Sendjojo dari PT Universal Broker Indonesia; Nicky Hogan dari PT Reliance Securities Indonesia; dan Supandi, mantan Direktur Keuangan BEI.
Sementara, paket ketiga terdiri dari Samsul Hidayat, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI; Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia, Sulistyo Budi; Kepala Divisi PTI BEI Yohanes Liauw; Mantan Komisaris BEI Chaeruddin Berlian; Presiden Direktur PT Sucorinvest Central Gani Ratih D. Item; Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI Hamdi Hassyarbaini dan Direktur Kliring Penjamin Efek Indonesia Hasan Fawzi.
Lebih lanjut, ketika dikonfirmasi oleh CNN Indonesia, Samsul Hidayat membenarkan paket yang menyebutkan namanya. Namun, dia menyatakan nama Hasan Fawzi tidak masuk dalam paket direksi susunannya.
“Pak Hasan setahu saya tidak masuk. Yang masuk itu Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil BEI, I Gede Nyoman Yetna,” ujarnya kepada
CNN Indonesia, Senin (6/4).
Untuk diketahui, direksi baru BEI akan ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 25 Juni 2015. Nantinya, akan ada 7 kursi direksi yang akan ditetapkan untuk masa jabatan yang baru.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida mengatakan masa jabatan direksi BEI akan habis pertengahan tahun ini sehingga OJK akan menggelar pemilihan direksi yang baru.
"Proses seleksi tersebut sudah dimulai. Batas pengajuan direksi pada 1 Maret kemarin dan komisaris BEI juga sudah mengajukan suratnya. Penetapan jumlah direksi 11 Maret sudah kami sampaikan surat ke Komisaris," ujarnya belum lama ini.
Nurhaida mengungkapkan komisaris BEI telah mengajukan tujuh direksi baru. Jumlah direksi BEI yang menjadi tujuh ini pun telah disetujui oleh OJK. OJK akan menggelar uji kelayakan atau fit and proper test pada 1 Mei hingga 3 Juni 2015.
"Pemegang saham harus ajukan kelompok calon direksi paling lambat 30 April. Kami sesuaikan waktunya tergantung jumlah. Karena pengajuan berdasarkan paket, kita lihat mana yang lebih baik dan cocok, dan calon direksi lain bisa dimunculkan. Batas hasil fit and proper test 4 Juni dan kalau ada usulan baru 11 Juni, ditetapkan di RUPS 25 Juni," kata Nurhaida.