Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintahan mulai sibuk membenahi pelayanan wisata menjelang penerapan kebijakan bebas visa bagi turis mancanegara asal 30 negara mitra. Menteri Pariwisata Arief Yahya optimistis target devisa Rp 12 triliun yang diinginkan Presdien Joko Widodo bisa dicapai dengan terobosan ini.
"Ketika pelayanannya bagus, maka pendapatan kita juga bagus," kata Arief di Istana Wakil Presiden, Rabu (8/4).
Pada kesempatan lain, Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Politik Dewi Fortuna Anwar menjelaskan dalam rangka membenahi masalah pelayanan wisata, pemerintah tengah menjalin kerjasama dengan Australia, Jepang dan Korea Selatan untuk melatih tenaga kerja dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus Australia, Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta secara langsung pada saat pertemuannya dengan Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson pada akhir Maret lalu. Melalui kerjasama bilateral ini, Dewi berharap kualitas pelayanan wisata Indonesia membaik karena didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten atau memiliki kemampuan mumpuni di industri pariwisata.
Sebelumnya, Jusuf Kalla sempat mengeluhkan buruknya pelayanan wisata nasional, yang tercermin dari penguasaan bahasa inggris yang rendah dan pelayanan yang kurang ramah di beberapa daerah.
Sebagai informasi, pemerintah merencanakan pembebasan visa bagi turis asing dari 30 negara guna mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta orang dan devisa US$ 1 miliar pada 2015.
Renananya mulai akhir April, kebijakan pembebasan visa (visa on arrival) mulai berlaku bagi turis-turis asal 30 negara dari Benua Eropa, Amerika, hingga Afrika.
(ags)