Jakarta, CNN Indonesia -- PT Multimedia Nusantara atau dikenal dengan TelkomMetra membidik pendapatan usaha sepanjang 2015 sebesar Rp 7,28 triliun naik 25 persen dibandingkan pendapatan usaha 2014 sebesar Rp 5,82 triliun.
“Kami berhasil membuat 15 dari 25 portofolio yang dikelola menghasilkan pendapatan yang signifikan, bahkan ada delapan portofolio yang menjadi pemimpin di masing-masing pasar yang digelutinya,” ungkap CFO TelkomMetra Otong Iip di Jakarta, Senin (13/4).
TelkomMetra merupakan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang menjadi andalan dalam melakukan investasi baru, baik dengan aksi akuisisi atau membuat perusahaan patungan yang bergerak di bidang informasi, media, dan
edutainment. Anak usaha dari TelkomMetra diantaranya Metrasat, TelkomSigma, Finnet, AdMedika, Infomedia, MetraPlasa, Metranet, Mdmedia, Melon, Pins, dan Patrakom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Sejauh ini anak-anak usaha yang masuk
blue chip di pasar adalah Finnet, AdMedika, Melon, TelkomSigma, dan Infomedia,” ujarnya.
Diungkapkannya, perseroan sudah menyiapkan belanja modal dalam jumlah tertentu untuk pengembangan bisnis organik dan akuisisi untuk mendukung pertumbuhan anorganik.
“Kami juga ada Metra Digital Investama yang berfungsi sebagai
Corporate Venture Capital (CVC) untuk Telkom Group. Itu nanti main di
start up company,” kata Otong.
Sebelumnya, dalam memo laporan keuangan 2014, Telkom mengalami kenaikan di bisnis data, internet dan layanan IT (termasuk SMS) sebesar 24 persen dibandingkan periode sama 2013 menjadi Rp 24,1 triliun.
Salah satu pendorong pertumbuhan itu adalah kebijakan manajemen perseroan untuk melakukan transfromasi bisnis perusahaan telekomunikasi menjadi Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment, dan Services.
Analis Indo Premier Securities Chandra Parasribu dalam risetnya menyatakan bisnis data memang mulai menjadi salah satu penyokong pendapatan dari Telkom.
Pada 2014, pendapatan Telkom dari TelkomMetra sebesar Rp 5,827 triliun naik 35 persen dibandingkan 2013 sebesar Rp 4,32 triliun dengan EBITDA Rp 634 miliar.
TelkomMetra terakhir menandatangani perjanjian pemegang saham dengan Telstra Holding Singapore Pte Ltd pada akhir 2014. Perjanjian tersebut untuk mendirikan perusahaan patungan bernama PT TeltraNet Aplikasi Solusi (Teltranet) yang bergerak di bidang aplikasi solusi berbasis
cloud computing.
Telstra Holding Singapore Pte Ltd merupakan anak usaha dari perusahaan telekomunikasi asal Australia, yakni Telstra Corporation Limited. TelkomMetra memiliki 51 persen saham Teltranet dengan jumlah modal saham ditempatkan US$ 4,29 juta, sisanya 49 persen dimiliki oleh Telstra.
(gen)