Jakarta, CNN Indonesia -- PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) berharap rencana Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk membangun toko khusus bir di ibu kota bisa terlaksana dalam waktu dekat. Ucapan pria yang akrab disapa Ahok menurut manajemen Delta Djakarta merupakan oase di tengah kemungkinan menyusutnya omzet, akibat pengetatan penjualan bir ke masyarakat oleh Kementerian Perdagangan mulai hari ini.
Ronny Titiheruw, Managing Director Delta Djakarta mengaku mengapresiasi rencana Ahok selaku pemegang saham dalam membantu kesulitan yang dihadapi perusahaan saat ini. Sebagai informasi, sebanyak 23,34 persen saham Delta Djakarta dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan 18,33 persen dipegang oleh publik. Sementara pemegang saham mayoritas produsen bir merek Anker, San Miguel, Carlsberg dan Kuda Putih itu adalah San Miguel Malaysia sebesar 58,33 persen.
“Kami di manajemen tentu tidak bisa memastikan realisasi dari rencana tersebut karena rencananya bukan dari kami. Tapi kalau Pak Ahok bilang demikian, kami sangat mendukung beliau,” ujar Ronny kepada CNN Indonesia, Kamis (16/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronny mengaku manajemen Delta Djakarta sama sekali belum diajak berdiskusi oleh Ahok soal rencana membuka toko khusus bir yang dinilainya bisa menambah channel penjualan, setelah Kementerian Perdagangan menutup keran penjualan melalui minimarket dan toko pengecer.
“Memang masih wacana, tapi kami mendukung dan menyerahkannya ke beliau,” tegas Ronny.
Meskipun memiliki saham cukup besar di Delta Djakarta, Ahok mengaku tidak mau terlalu lama memusingkan dampak dari kebijakan larangan penjualan bir di minimarket. Walau hal tersebut berpotensi menurunkan penjualan dan laba dari Delta Djakarta.
Salah satu cara untuk menyiasati hal tersebut menurut Ahok adalah dengan membuka toko khusus bir di Jakarta. "Kami sedang pertimbangkan, harusnya sih boleh saja. Toko khusus bir bukan melarang (orang) minum bir," ujar Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini pun membayangkan toko khusus bir di Jakarta dapat dibuat selayaknya toko khusus bir yang ada di luar negeri. "Jadi lebih bagus karena yang masuk ke situ betul-betul yang ingin minum bir," ujar Ahok.
Meski demikian, dia mengaku belum dapat memastikan apakah kebijakan ini dapat direalisasikan atau tidak. Menurutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini memilih untuk bersikap kooperatif mengikuti aturan pemerintah yang melarang penjualan bir di minimarket dan toko pengecer.
(gen)