Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membawa masalah
illegal fishing ke dalam forum ekonomi dunia. Di depan panel diskusi yang digelar World Economic Forum di Hotel Shangri La, Jakarta, Menteri Susi menjelaskan konsentrasi pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam memberantas
illegal fishing.
"Masalah terbesar yang kita hadapi saat ini adalah kenyataan kalau panjang pantai Indonesia merupakan terpanjang kedua di dunia, tapi nilai ekspor kita nomor 5," ujar Susi, Senin (20/4).
Menurutnya, selama ini Indonesia telah dirugikan dengan aksi
illegal fishing. Hal inilah yang menjadi dasar bagi Susi untuk mengeluarkan kebijakan dan aturan yang cenderung ekstrim, seperti menghentikan sementara izin kapal-kapal berbendera asing yang ditengarai menjadi dalang dalam
illegal fishing di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam kurun waktu 15 tahun terakhir, hampir 100 perusahaan perikanan di laut Jawa bangkrut, karena isi laut Jawa sudah habis dikeruk oleh para pencuri ikan, melihat kenyataan ini maka dari itu akan sangat mustahil jika diselesaikan secara mulus," katanya.
Dengan melarang alih muatan di tengah laut, Susi mengklaim dirinya juga mampu menyelamatkan minyak Indonesia yang selama ini diduga diangkut dan diselundupkan ke luar negeri secara ilegal.
"Mereka (kapal asing) tidak pernah datang ke pelabuhan
check point untuk laporan, kami rasa kami berhasil menyelamatkan 75 persen minyak Indonesia," katanya
Saat ini, Tim Analisis dan Evaluasi tengah memeriksa 1.132 kapal bekas asing dan sudah ada 887 kapal yang didiskualifikasi. Susi yakin kapal-kapal tersebut memang terlibat aksi
illegal fishing di laut Indonesia.
"Ketika dicek, mereka pakai bendera ganda dan ada yang tidak memiliki izin, ini sungguh tidak pantas," katanya.
(ded/ded)