Tumbuh 17 Persen, BNI Cetak Laba Rp2,8 Triliun pada Kuartal I

CNN Indonesia
Kamis, 23 Apr 2015 12:32 WIB
Pernyaluran kredit BNI tumbuh 9,1 persen pada kuartal I 2015, yakni mencapai Rp 247,12 triliun.
Kantor Bank BNI di Jakarta, Rabu, 1 April 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) membukukan laba bersih sebesar Rp 2,82 triliun pada kuartal I 2015 atau tumbuh 17,7 persen dibandingkan laba bersih tiga bulan pertama tahun sebelumnya. Laba bersih kuartal I tahun 2014 tercatat Rp 2,39 triliun atau hanya tumbuh 15,6 persen dari periode yang sama tahun 2013.

"Kenaikan laba bersih ini ditopang oleh kinerja pada berbagai segmen bisnis yang menjadi sumber Pendapatan Bunga Bersih maupun Pendapatan Non-Bunga," ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dalam konferensi pers di kantornya, Kamis (23/4).

Achmad menuturkan pertumbuhan laba bersih tersebut tidak terlepas dari pertumbuhan kredit kuartal I 2015 yang naik 9,1 persen, dari Rp 247,12 triliun pada kuartal I 2014 menjadi Rp 269,51 triliun. Adapun pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kredit segmen menengah yang tumbuh 27 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pertumbuhan pendapatan non-bunga kuartal I 2015 sebesar  23,8 persen dibandingkan kuartal I 2014 menjadi Rp 2,94 triliun juga disinyalir sebagai pendongkrak kenaikan laba bersih periode yang sama.

Pendapatan non-bunga tersebut didukung oleh kenaikan fee based income yang disumbang dari pendapatan premi asuransi, transaksi ATM, dana pensiun, billpayment dan payment point online bank (ppob), bancaassurance dan bisnis kartu.

Adapun pendapatan bunga bersih BNI pada Kuartal I 2015 naik 15,3 persen, dari Rp 5,29 triliun menjadi Rp 6,1 triliun. Dengan kondisi demikian, BNI mampu meningkatkan Net Interest Margin (NIM) di level 6,5 persen meningkat dari NIM kuartal I 2014 sebesar 6,1 persen.

Sebagai informasi, pada kuartal I 2015 BNI mencatatkan pertumbuhan total aset sebesar 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 menjadi Rp 407,22 triliun. Sementara itu Gross-Non Performing Loan (NPL) turun 2,3 persen menjadi 2,1 persen dan Net NPL turun dari 0,6 persen menjadi 0,5 persen (year on year).

Fokus Pada CASA

Achmad menuturkan pada kuartal I 2015 BNI fokus pada upaya menghimpun dana murah atau current account saving account (CASA). Tercatat, sekitar 63 persen dari DPK tersebut berasal dari CASA.

"DPK BNI pada kuartal I 2015 mencapai Rp 305,15 triliun atau tumbuh 11,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014," ujar Achmad.

Achmad mengungkapkan untuk meningkatkan bisnis konsumer ini, BNI juga memperbaiki kinerja electronic banking (e-banking). Tercatat pertumbuhan fee yang berasal dari layanan e-banking mencapai 63,6 persen pada kuartal I 2015.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER