Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perindustrian Saleh Husin meyakini program pengadaan 11 sentra industri kecil dan menengah serta tujuh kawasan industri baru Indonesia mampu menyerap investasi mencapai Rp 155 triliun. Bahkan, mantan politisi Partai Hanura itu optimistis program tersebut dapat membuka lapangan kerja mencapai 600 ribu orang.
"Maka dari itu, Kementerian Perindustrian akan terus memfasilitasi pembangunan tujuh kawasan industri di wilayah timur Indonesia, yaitu di Bitung (Sulawesi Utara), Palu (Sulawesi Tengah), Morowali (Sulawesi Tengah), Konawe (Sulawesi Tenggara), Bantaeng (Sulawesi Selatan), Halmahera Timur (Maluku Utara), dan Teluk Bintuni (Papua Barat). Selain itu juga akan dibangun sebanyak 11 sentra industri kecil dan menengah," ujarnya dalam kunjungan kerja ke Bitung, Sulawesi Utara, Kamis (30/4).
Sebagai informasi, selain 11 sentra industri tadi pemerintah juga akan membangun 14 kawasan industri hingga 2019. Dengan adanya penambahan tadi, terang Saleh, proporsi nilai investasi di kawasan industri Indonesia Timur ditaksir mencapai 80,54 persen dari total investasi dibutuhkan sebesar Rp 192,44 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun berharap pemerintah daerah mau memberi sumbangsih di dalam penyusunan rencana kawasan industri sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian. Pasalnya di dalam beleid tadi terdapat dua pasal yakni 10 dan 11 yang menjelaskan bahwa setiap Gubernur dan Bupati/Walikota harus menyusun Rencana Pembangunan Industri Provinsi dan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota yang mengacu kepada Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional dan Kebijakan Industri Nasional.
"Tentunya dalam pengembangan industri, khususnya di kawasan timur Indonesia, tidaklah sepenuhnya dapat dilakukan oleh Pemerintah Pusat. Untuk melakukan pemerataan dan penyebaran industri tersebut, dukungan dan peranan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam pengembangan industri di daerah sangat penting," tegas Saleh.
Jika program ini berjalan mulus, tegas Saleh, dirinya meyakini kawasan-kawasan industri tadi akan mengarah pada Kawasan Industri Modern atau yang dikenal dengan Kawasan industri Generasi Ketiga, yang berfungsi untuk mengembangkan kreativitas dan produktivitas industri dalam negeri.
"Karena salah satu tantangan dalam pengembangan industri di kawasan Timur Indonesia adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri," katanya.
Seperti yang telah ramai diberitakan, Kementerian Perindustrian dikabarkan akan mendorong pembangunan 14 kawasan industri hingga tahun 2019 yang sebagian besar proyeknya dibangun di wilayah Indonesia Timur. Dari tujuh kawasan industri tadi, angka investasi terbesar diharapkan bisa diserap oleh kawasan industri Morowali dengan nilai Rp 49,7 triliun yang berfokus pada industri ferronikel.
Dari sisi tenaga kerja, kawasan industri Palu pun diharapkan bisa menyerap tenaga kerja terbanyak, yaitu sebesar 165 ribu tenaga kerja. Kawasan industri Palu direncanakan akan menjadi basis industri rotan dan agro dengan kebutuhan investasi mencapai Rp 12,5 triliun.
(dim/dim)