Citilink Berencana IPO di Papan Pengembangan pada 2016

CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 15:10 WIB
Belum terpenuhinya persyaratan tiga tahun berturut-turut mengantongi laba bersih membuat perseroan memutuskan untuk melakukan IPO di papan pengembangan.
Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Albert Burhan (kedua dari kiri) beserta jajaran direktur Citilink lainnya saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin (23/2). (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Citilink Indonesia, anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang melayani penerbangan low cost carrier (LCC) memastikan akan membidik penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di papan pengembangan (second board).

Belum terpenuhinya persyaratan tiga tahun berturut-turut mengantongi laba bersih untuk dapat melantai di papan utama, membuat manajemen perseroan memutuskan untuk melakukan IPO di second board atau biasa disebut papan pengembangan.

Hans Nugroho, Chief Commercial Officer Citilink menjelaskan saat ini manajemen perusahaan tengah mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk bisa melepas sebagian sahamnya ke publik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami masih dalam tahap awal melakukan valuasi menuju ke IPO itu. Jadi belum ketahuan berapa besar saham yang akan dilepas ke publik dan berapa target perolehan dananya. Tetapi kami akan melakukannya di second board," ujar Hans di kantornya, Jakarta, Selasa (5/5).

Meskipun belum memiliki angka pasti, namun Hans menyebut dana hasil IPO akan digunakan Citilink untuk menambah pesawat, memperkuat modal usaha, dan melunasi utang perusahaan.

Kejar Target Laba

Untuk menarik minat calon investor agar mau membeli sahamnya saat IPO nanti sekaligus membuktikan bahwa Citilink adalah maskapai LCC berkinerja baik, Hans memastikan manajemen perusahaannya akan melakukan segala upaya untuk memastikan tahun buku 2015 membukukan laba.

"Harus diakui tahun lalu kami masih rugi, namun jumlahnya berkurang signifikan lebih dari 300 persen dari kerugian yang dialami pada 2013 lalu. Perolehan laba jelas akan menjadi daya tarik bagi investor," kata Hans.

Selain melakukan penghematan di tengah depresiasi nilai tukar rupiah yang berpengaruh terhadap biaya operasional perusahaan, Hans menyebut tahun ini Citilink akan terus meningkatkan kinerja operasionalnya. Caranya adalah dengan membuka enam rute baru, menambah jumlah pesawat yang dioperasikan sebanyak lima unit Airbus A320, dan meningkatkan pelayanan.

"Dari awal beroperasi, Citilink mengesampingkan perang tarif dengan memberikan diskon harga dan sebagainya. Kami terus fokus meningkatkan on time performance, meningkatkan pelayanan mulai dari pembelian tiket sampai pelayanan di atas pesawat, sehingga penumpang loyal menggunakan pesawat kami ketika bepergian," katanya.

Tambah Rute Baru

Hans mencatat sepanjang 2014 lalu Citilink berhasil menerbangkan 7,6 juta penumpang naik 43,39 persen dibandingkan jumlah penumpang 2013 sebanyak 5,3 juta penumpang berkat tambahan delapan pesawat yang dioperasikan.

"Operating revenue kami juga berhasil naik 47,6 persen. Meskipun masih rugi, namun kami menuju perbaikan karena berhasil memangkas kerugian lebih dari 300 persen. Tahun ini targetnya harus untung," ujar Hans.

Dengan membuka rute baru melalui penambahan pesawat yang dioperasikan, Hans optimistis tahun ini maskapainya bisa menerbangkan penumpang sebanyak 11,2 juta orang dari 39 rute yang dilayani di 23 kota Indonesia.

"Sampai Maret 2015, Citilink sudah menerbangkan sekitar 2,4 juta penumpang. Ini jauh di atas ekspektasi kita yang ada di angka 1,7 juta penumpang karena biasanya Januari-Februari itu rendah tapi nyatanya kami bisa mengangkut lebih banyak penumpang," kata Hans.

Selain membuka empat rute baru yaitu Bandung-Lombok, Surabaya-Pekanbaru, Pekanbaru-Padang, dan Surabaya-Makassar di tiga bulan pertama 2015, bertambahnya tiga unit pesawat yang dioperasikan Citilink menjadi penopang pertumbuhan jumlah penumpang di kuartal I 2015.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER