Ancaman Deindustrialisasi Diyakini Tak Pengaruhi Investasi

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 15:35 WIB
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan ancaman deindustrialisasi tidak akan mempengaruhi investasi.
Kepala
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan ancaman deindustrialisasi tidak akan mempengaruhi investasi. Ini mengingat realisasi investasi pada masa sekarang lebih dititikberatkan pada sektor tersier.

Untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN) saja, data BKPM mencatat adanya realisasi PMDN sektor tersier pada kuartal I 2015 mencapai Rp 19,8 triliun atau sebesar 46,7 persen dari total PMDN senilai Rp 42,5 triliun

"Masalah deindustrialisasi atau kenaikan tarif dasar listik memang kita anggap sebagai tantangan, tapi kita juga perlu lihat bahwa kini realisasi investasi lebih berat ke arah infrastruktur, listrik, dan lain-lain. Memang mungkin ada pengaruhnya bagi investasi manufaktur, tapi kini porsi utama realisasi investasi kita ada di sektor tersier," tutur Franky, di Jakarta, Selasa (5/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia juga melihat bahwa ancaman deindustrialisasi pun tidak akan mempengaruhi industri yang memiliki permintaan output yang tinggi. Menurutnya, investasi pada jenis industri yang memiliki elastisitas permintaan bersifat tak elastis akan terus mengalami peningkatan seiring permintaan domestik yang semakin menanjak.

"Memang ada perlambatan pertumbuhan output di manufaktur, tapi kalau kita lihat seperti industri makanan dan minuman, tekstil, maupun sepatu, rasanya akan tetap bertahan karena permintaan domestik kita selalu ada," katanya.

Perlu diketahui bahwa merujuk pada data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi industri pengolahan non migas terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus mengalami penurunan. Pada tahun 2011 hingga 2013, kontribusi sektor ini mencapai 24,35 persen, 23,97 persen, dan 23,69 persen dari total PDB. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER