Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan properti milik grup Sinarmas, PT Duta Pertiwi Tbk., membukukan laba bersih sebesar Rp 117,25 miliar pada kuartal I 2015, turun 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 206,04 miliar. Turunnya laba bersih tersebut juga diikuti oleh penurunan marjin laba bersih yang turun dari 46,1 persen menjadi 32 persen.
"Turunnya (laba bersih) mungkin karena beda komposisi pendapatan yang kita akui di kuartal I 2014 dibandingkan kuartal I 2015. Kalau di tahun 2015 kita banyak produk yang
booked revenue-nya adalah produk yang memberikan marjin yang lebih rendah," tutur Direktur Utama Duta Pertiwi Lie Jani Harjanto dalam paparan publik di Jakarta, Rabu (6/5).
Lie Jani menuturkan pada tiga bulan pertama tahun ini perseroan banyak membukukan pendapatan dari perumahan sedangkan tahun lalu perseroan banyak membukukan pendapatan dari komersial dalam hal ini rumah toko (ruko).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau untuk
landed residential kami bisa bicara margin rata-rata sekitar 30 sampai 40 persen, tapi kalau untuk produk komersial itu, di luar apartemen itu, jumlah marjinnya bisa lebih besar dibandingkan sektor perumahan," katanya.
Namun, meskipun laba bersihnya turun, di sisi lain, pendapatan sewa Duta Pertiwi mencatatkan pertumbuhan sebesar 8 persen dari Rp 119,41 miliar di kuartal I 2014 menjadi Rp 128,53 miliar.
"Pendapatan sewa berkonstribusi 35 persen dari total pendapatan Duta Pertiwi. Pertumbuhan pendapatan sewa ini terutama membaiknya permintaan atas unit-unit perkantoran dan perbelanjaan di lokasi-lokasi strategis yang memang menjadi fokus dari Duta Pertiwi," kata Lie.
Adapun pendapatan dari penjualan unit-unit properti, tanah, rumah, dan ruko tercatat Rp 165,20 miliar yang merupakan penyumbang terbesar dengan kontribusi 45 persen dari total pendapatan. Sementara itu, total aset pada kuartal I tercatat Rp 8,34 triliun yang 60 persennya didanai oleh ekuitas.
Arus kas dari aktivitas operasional perseroan berkapitalisasi Rp 10,59 triliun ini pada kuartal I 2015 tercatat Rp 87,10 miliar, naik signifikan dari periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatatkan Rp 7,61 miliar.
Peningkatan tersebut terjadi karena adanya peningkatan penerimaan dari konsumen yang diiringi turunnya pembayaran pada kontraktor. Penerimaan kas dari konsumen pada periode yang sama tercatat naik menjadi Rp 445,29 miliar dari Rp 327,23 miliar dari periode sebelumnya.
Sebagai informasi, tahun lalu Duta Pertiwi membukukan laba bersih perseroan sebesar Rp 585,14 miliar atau turun 11,18 persen dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya yang mencapai Rp 685,85 miliar. Penurunan laba tersebut disinyalir sebagai akibat dari kondisi perekonomian yang buruk serta berlakunya kebijakan pembatasan uang muka properti (
loan to value/LTV) oleh Bank Indonesia (BI).