Keputusan Impor Beras Tunggu Laporan Serapan Bulog

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Rabu, 13 Mei 2015 02:31 WIB
"Berapa jumlahnya, akan diputuskan akhir Mei atau awal Juni," ujar Menko Perekonomian Sofyan Djalil.
Pekerja mengangkat karung berisi beras di Gudang Bulog Sub Divre VI Pekalongan, Desa Munjung Agung, Tegal, Jateng. (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah menegaskan ketersedian stok beras Perusahaan Umum (Perum) Bulog sampai empat bulan ke depan masih mencukupi. Kendati demikian, langkah impor beras menjelang puasa dan hari raya Idul Fitri nampaknya masih harus diambil pemerintah.

“Kalau impor, kelihatannya, rasanya, iya. Tetapi berapanya nanti akan diputuskan pada akhir Mei atau awal Juni,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di kantornya, Selasa (12/5).

Menurut Sofyan, pemerintah harus menunggu laporan tingkat penyerapan beras oleh Bulog hingga akhir bulan ini. Sofyan mengaku mendapat laporan jika dalam satu hari, Bulog bisa menyerap sebanyak 35 ribu ton per hari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Mudah-mudahan Bulog dapat menyerap banyak,” katanya.

Stok Masih Kurang

Ditemui di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel mengungkapkan saat ini stok beras Bulog ada di angka 1,2 juta ton. Diakuinya, nilai tersebut masih di bawah target serapan minimal yang diamanatkan pemerintah.

“Minimum kita harus ada stok beras itu 2 juta ton,” kata Rahmat.

Lebih lanjut, Rahmat mengungkapkan idealnya ketersedian beras nasional ada di angka 4 juta ton.

“Itu beras untuk operasi pasar. Kalau misalnya terjadi sesuatu, Bulog paling tidak harus mempunyai minimum 2 juta ton. Namun yang paling ideal adalah 4 juta ton,” kata Rahmat. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER