Pertamina Bidik 70 Ribu Barel Minyak dari Blok Migas Malaysia

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Selasa, 19 Mei 2015 17:59 WIB
Usai mengakuisisi 30 persen enam blok migas di Malaysia dari Murphy Oil, Pertamina membuka kantor di negeri Jiran dan memasang target produksi.
(Dari kanan) Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, Wakil Dubes Indonesia untuk Malaysia Hermono dan Presdir Pertamina International Exploration-Production Slamet Riadhy berjabat tangan bersama usai peresmian kantor baru Pertamina Malaysia Exploration-Production di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (18/5). (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina Internasional Ekplorasi dan Produksi (PIEP) menargetkan produksi sebanyak 70 ribu barel setara minyak (boepd) pada 2022 dari aset yang dikelola anak perusahaannya di Malaysia, Pertamina Malaysia Eksplorasi-Produksi. Pencanangan target tersebut usai Pertamina menyelesaikan akuisisi 30 persen saham Murphy Sabah Oil Co Ltd dan Murphy Sarawak Oil Co Ltd yang memiliki lapangan lepas pantai di Sabah dan Sarawak, Malaysia sekitar US$ 2 miliar.

Presiden Direktur PIEP Slamet Riadhy mengatakan dari enam blok migas yang diakuisisi Pertamina dari Murphy Oil saat ini produksi net to share Pertamina mencapai sekitar 42 ribu boepd, di mana produksi dalam bentuk minyak mencapai sekitar 24 ribu barel per hari (bph).

"Kami optimistis produksi akan terus meningkat. Pada 2020 hingga 2022, PIEP menargetkan produksi net to share Pertamina dari keenam blok tersebut dapat meningkat menjadi sekitar 70 ribu boepd," ujar Slamet saat meresmikan pembukaan kantor baru Pertamina Malaysia Ekplorasi-Produksi di Kuala Lumpur seperti dikutip dari keterangan pers, Selasa (19/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Hulu PT Pertamina (Persero) Syamsu Alam mengatakan upaya peningkatan cadangan dan produksi dari luar negeri, termasuk dari aset-aset di Malaysia sangat penting tidak hanya menguntungkan secara bisnis, akan tetapi bagi upaya peningkatan ketahanan energi nasional. Dia mengatakan dalam upaya pembelian aset di luar negeri Pertamina memprioritaskan pada lapangan-lapangan berproduksi.

"Karena tujuan ekspansi Pertamina selain mencetak keuntungan bisnis juga membantu pemerintah untuk kurangi impor. Oleh karena itu kami bawa hasil produksi di luar negeri untuk diproses di kilang dalam negeri," ungkapnya.

Pertamina telah melakukan tiga kali lifting minyak dari aset Malaysia dengan volume sekitar 300 ribu hingga 500 ribu barel sekali lifting. Minyak tersebut dikirimkan ke kilang minyak Pertamina, seperti Cilacap. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER