Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan seleksi direksi PT Bursa Efek Indonesia bakal dimulai pada Kamis (21/5). Dari keempat paket direksi yang mendaftar, salah satunya diketahui telah dicoret OJK.
“Besok seleksi wawancara dan paparan kita mulai dari pagi. Nanti tiap paket yang sudah masuk dalam ketentuan akan melakukan paparan satu per satu,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Nurhaida di Jakarta, Rabu (20/5).
Tapi soal paket yang dinyatakan tidak lolos, Nurhaida masih bungkam. Dia tak mau mengungkapkan paket mana yang dicoret. Namun, sebelumnya Hurhaida menyatakan alasan gugurnya paket tersebut dikarenakan tidak terpenuhinya ketentuan minimal dukungan dari para anggota bursa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Nanti saja ya. Finalnya untuk seleksi administrasi kan sampai sore hari ini,” katanya.
Sebagai informasi, salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh tiap paket calon direksi adalah masing-masing harus diusung oleh minimal 10 anggota bursa. Lebih lanjut, 10 anggota bursa pendukung tersebut juga harus memenuhi syarat minimal frekuensi dan nilai transaksi perdagangan.
Sesuai ketentuan OJK, frekuensi dan nilai transaksi dari 10 anggota bursa ini minimal menyumbang 10 persen dari total frekuensi dan nilai perdagangan efek di BEI secara tahunan, sebelum mengajukan ke OJK.
Untuk diketahui, Paket Pertama calon direksi BEI terdiri dari Samsul Hidayat, Sulistyo Budi, I.G Nyoman Yetna, Chaerudin Berlian, Yohanes Liauw, Hamdi Hassyarbaini, dan Ratih D. Item. Sementara itu, Paket Kedua terdiri dari Abiprayadi Riyanto, Wijaya Subekti, Trisnadi Yurisman, Supandi, Patricius Sendjojo, Susanty Wijaya, dan Hosea Nicky Hogan.
Paket Ketiga terdiri atas Tito Sulistio, Alpino Kianjaya, L.I.D Da Lopez, Andrew Haswin, M. Mukhlis, Khrisna Suparto, dan Kanya Lakshmi. Paket Keempat beranggotakan Ronald T. Andi Kasim, Bambang Widodo, Kristian M., Igna tius Girendroheru, dan Fivi Firgantria, Rudy Utomo, dan John Tambunan.
(gir/ded)