Jepang Kembali Lirik Proyek Transportasi Indonesia

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Jumat, 29 Mei 2015 07:20 WIB
Mantan Perdana Menteri Jepang mengaku proyek Kereta Api Cepat, MRT, pembangunan pelabuhan sangat menarik perhatian negaranya untuk ambil bagian.
Joko Widodo dan Shinzo Abe. (REUTERS/Issei Kato)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Perdana Menteri Jepang sekaligus Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia (JAPINDA) Yasou Fukuda mengatakan ketertarikan Jepang untuk investasi di Indonesia terutama untuk sektor infrastruktur dan transportasi

"Kami bicarakan banyak hal yang detail seperti soal transportasi," kata Fukuda usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (28/5).

Fukuda menjelaskan ketertarikan investasi ini didukung dengan hubungan kental antarnegara sehingga investasi ini bisa dianggap sebagai bentuk dukungan pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia dari negara sahabat seperti Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati tak menjelaskan secara detail komitmen investasi, Fukuda mengaku proyek Kereta Api Cepat, MRT, pembangunan pelabuhan sangat menarik perhatian negaranya untuk ambil bagian dalam pembangunan tersebut.

Selain berbicara secara detail soal bisnis dan investasi, Fukuda dan JK juga membahas ketenagakerjaan dan sumber daya manusia, walaupun belum menghasilkan bentuk kerjasama dalam sektor ini, keduanya sepakat bahwa SDM harus menjadi bagian concern atau fokus suatu negara.

"Sifatnya ini (SDM) mendukung pertumbuhan ekonomi negara," katanya.

Saat ditanya mengenai minat Jepang pada proyek infrastruktur dalam negeri, JK menanggapi dengan dua nilai, "Kualitas infrastruktur yang baik dan long term atau jangka panjang," katanya singkat.

Untuk diketahui, minat investasi negara Jepang bukanlah pertama kali di Indonesia, sebelumnya Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan negaranya berminat menanamkan investasi di proyek kereta cepat Jakarta-Bandung serta proyek pelabuhan yang akan dibangun di wilayah metropolitan Jakarta. Hal tersebut disampaikan Abe saat bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) di Hotel Imperial Tokyo, Kamis sore (21/5).

Pada kesempatan tersebut, JK juga memberitahukan kepada Shinzo Abe bahwa rencana pembangunan Cilamaya telah mengalami perubahan. Perubahan itu adalah dengan menggeser pembangunan pelabuhan yang menjadi sasaran para investor Jepang tersebut sekitar 20 kilometer ke arah Timur, karena mempertimbangkan faktor keamanan kapal-kapal di laut.

JK menjelaskan kepada Abe, Indonesia terus bekerja untuk membangun infrastruktur, termasuk kereta cepat Jakarta–Bandung. “Kami juga akan membangun kereta cepat Jakarta–Surabaya. Tentunya kami akan menawarkan juga kepada pihak Jepang,” ujar JK. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER