Jusuf Kalla: Beras Plastik Bukan Masalah Besar Buat Rakyat

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Minggu, 24 Mei 2015 13:58 WIB
Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) mengungkapkan kandungan bahan kimia yang dicampurkan dalam beras sintetis yang beredar di Bekasi, Jawa Barat.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan didampingi Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti (kiri) di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/5).(Antara Foto/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai beredarnya beras sintetis berbahan campuran plastik bukan masalah besar bagi Bangsa ini. Karenanya, JK menghimbau masyarakat agar tak khawatir dengan peredaran beras imitasi itu.

"Masyarakat tak perlu khawatir, tapi saya yakin itu bukan masalah besar," kata JK di Kediaman Dinas Wakil Presiden, Jakarta, Sabtu (23/5) malam.
 
Munculnya beras sintetis, kata JK, bukan dampak dari mahalnya harga atau kelangkaan beras. Pasalnya, harga beras plastik relatif sama dengan harga beras biasa.

Kendati demikian, Wapres menghimbau Menteri Pertanian dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk memantau dan menjaga stok beras nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada kesempatan terpisah, Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog, Fadzri Santosa menjamin stok beras di gudangnya terbebas dari campuran beras sintetis.

"Kami kan serap beras langsung dari petani atau penggiling. Jadi kami lebih tenang, beras sintetis itu tidak ada," klaim Fadzri dalam diskusi di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (23/5).

Hari ini,  Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Komisaris Jenderal Budi Waseso mengaku pihaknya telah memadukan data hasil uji laboratorium beras plastik yang dilakukan oleh Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Laboratorium Sucofindo.

Dari paduan data tersebut, ia menyebutkan terdapat temuan campuran kimia yang terkandung dalam beras plastik.

(ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER