Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengklaim berhasil melakukan penghematan sekitar US$ 40 juta selama Januari-April 2015. Angka tersebut 20,2 persen dari target efisiensi perseroan yang dipatok sebesar US$ 198 juta hingga akhir tahun.
Arif Wibowo, Direktur Utama Garuda Indonesia mengatakan maskapai pelat merah itu rencananya akan memotong pengeluaran promosi untuk meningkatkan efisiensi.
"Di luar bahan bakar, kami berhasil mencapai US$ 40 juta dari target efisiensi sebesar US$ 198 juta. Kalau untuk efisiensi bahan bakar kita targetkan US$ 160 juta hingga akhir tahun ini," ujar Arif ketika ditemui di Gedung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rabu (3/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Arif, pengurangan beban sponsorship akan dititikberatkan pada kontrak-kontrak yang tidak memiliki nilai pengembalian secara langsung. Perusahaan pun juga berniat untuk melakukan hal serupa untuk periode berikutnya.
"Beberapa aktivitas yang tidak penting terutama sponsorship yang tidak meng-create (laba), itu yang kita tahan untuk tidak spending. Kita mainkan langsung yang selling," tegasnya.
Meski capaian efisiensi baru mencapai 20 persen dari total keseluruhan, Arif yakin pada pertengahan tahun ini 50 persen dari target efisiensi atau sebesar US$ 99 juta bisa tercapai. "Masih ada bulan Mei dan Juni, kami harap bisa capai separuhnya," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, beban usaha Garuda Indonesia pada kuartal I 2015 mencapai US$ 916,73 juta, turun 6,55 persen dari US$ 980,97 juta pada periode yang sama tahun lalu. Sedangkan beban operasional penerbangan juga turun 11,03 persen menjadi US$ 531,71 juta dari US$ 597,63 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Akibat penurunan beban usaha ini, Garuda Indonesia akhirnya mampu mencetak laba sebesar US$ 11,39 juta pada kuartal I 2015, setelah periode yang sama tahun sebelumnya perusahaan merugi sebesar Rp US$ 168,04 juta.