Tingkatkan Pengawasan, OJK Gandeng Regulator Bank Tiongkok

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 04 Jun 2015 13:26 WIB
OJK berharap semakin banyak bank nasional yang mengikuti jejak Bank Mandiri dengan membuka kantor cabang di Tiongkok setelah pemerintah setempat mengizinkan.
Ketua Dewan Komisioner Muliaman Hadad. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyepakati kerjasama dengan regulator dan pengawas industri perbankan Tiongkok, China Banking Regulatory Commission (CBRC). Ruang lingkup kerjasama tersebut mencakup kegiatan pertukaran informasi, dan peningkatan kapasitas pengawasan otoritas kedua negara.

"Melalui kerjasama OJK dan CBRC ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan keahlian kedua otoritas dalam area pengawasan dan pengaturan industri jasa keuangan," kata Ketua Dewan Komisioner Muliaman Hadad dalam acara penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) kedua belah pihak di Jakarta, Kamis (4/6).

Seperti diketahui, bank-bank asal Tiongkok sudah lebih beroperasi di Indonesia antara lain Bank of China dan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC). Oleh karena itu OJK membutuhkan informasi tentang kinerja kantor cabang atau anak usaha di luar negeri untuk mengukur kinerja dan profil risiko bank tersebut secara utuh dalam rangka pengawasan terkonsolidasi antar otoritas perbankan kedua negara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“MoU yang ditandatangani dengan Tiongkok ini juga dilandasi dengan semangat yang saling menguntungkan. Kami sepakat dan tentu saja berharap ini bisa jadi payung tidak hanya di dalam kerjasama teknis tetapi juga di dalam hal pengembangan saling tukar menukar informasi, pengalaman dan lain sebagainya,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Muliaman, adanya kerjasama ini juga dapat mendukung perluasan kegiatan usaha industri perbankan Indonesia di Tiongkok. Sampai saat ini, hanya ada satu bank lokal yang membuka kantor di Tiongkok, yaitu Bank Mandiri di kota Shanghai.

“Kami bersepakat bahwa CBRC juga membuka kesempatan lebih banyak bagi lembaga-lembaga keuangan Indonesia yang ingin beroperasi di Tiongkok,” katanya.

Muliaman berharap pelaku industri perbankan nasional dapat memanfaatkan peluang untuk melebarkan sayap bisnis ke Tiongkok yang terbuka melalui kerjasama yang bersifat resiprokal ini.

“Saya akan dorong kepada siapa saja, baik bank pemerintah maupun bank swasta. Tapi yang jelas pemerintah Tiongkok sudah terbuka,” tuturnya.

Sebelumnya, OJK juga telah melakukan kerjasama bilateral serupa dengan lembaga otoritas keuangan di beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, dan Dubai. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER