Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama Perum Bulog yang baru Djarot Kusumayakti menyatakan siap dicopot dari jabatannya jika gagal menjalankan tugas pemerintah terkait pendistribusian sejumlah komoditas pangan utama ke masyarakat.
Untuk itu, mantan Direktur UMKM PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengaku telah mengantongi sejumlah strategi guna mengamankan pasokan dan harga beras dalam beberapa waktu ke depan. Satu diantaranya adalah mengamankan pasokan beras menjelang Ramadan dan Lebaran 2015.
"Saya ingin meningkatkan (pasokan) dari rata-rata 20 ribu ton per hari. Syukur-syukur bisa dua kali lipat agar stok nasional aman. Makanya tolong doakan," kata Djarot di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Senin (8/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Djarot mengatakan, manajemen Bulog juga akan lebih aktif melakukan inspeksi ke sejumlah pasar dalam menyiasati fenomena kelangkaan pasokan yang berdampak pada naiknya harga beras.
Di samping itu, ia pun menjanjikan akan menyerap gabah lebih banyak lagi dari petani untuk mengamankan pasokan dan cadangan.
"Kami berjanji lebih banyak serapan lagi. Kami akan mengeluarkan stok dan pasti tujuannya bagaimana rakyat terjamin," tutur Djarot.
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini Bulog baru menyerap sekitar 700 ribu ton gabah dari dari petani. Serapan tersebut menjadikan stok beras yang dikelola Bulog menjadi 1,3 juta sampai 1,4 juta ton. Padahal, tahun ini pemerintah telah menginstruksikan perusahaan untuk menyerap 4 sampai 5 juta ton gabah.
Sebagai konsekuensi, Dirut Bulog yang lama yakni Lenny Sugihat dicopot oleh Menteri BUMN Rini Soemarno dari jabatannnya.
"Saya tidak khawatir (dicopot). Kalau gagal, saya tidak akan menunggu dicopot, tapi saya akan langsung minta dicopot. Saya mundur," kata Djarot.
(gen)