Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk melaksanakan program transaksi layanan keuangan tanpa kantor dalam rangka keuangan inklusif (Laku Pandai) melalui BRILink dengan jumlah agen mencapai 31.654 agen dan mencatatkan lebih dari 10 juta transaksi dari sekitar 1,2 juta nasabah.
“Tren pertumbuhan transaksi melalui agen BRILink terus meningkat di berbagai daerah di Tanah Air. Kami akan terus fokus menggarap pangsa pasar mikro, khususnya masyarakat yang belum melek akses perbankan,” ungkap Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, Zulhelfi Abidin, saat peluncuran Laku Pandai-BRILink di Padang Panjang, Sumatera Barat dikutip dari keterangan resmi, Rabu (10/6).
Dia menjelaskan, hingga akhir 2015 ditargetkan ada sebanyak 50 ribu agen BRILink di seluruh Indonesia, hingga pelosok dan wilayah perbatasan dengan total transaksi mencapai 52 juta transaksi dengan volume transaksi mencapai Rp 27,8 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Minat masyarakat untuk menjadi agen BRILink sangat besar," ujarnya.
Agen BRILink saat ini sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Menurut Zulhelfi, BRI secara konsisten akan terus memperkuat pangsa pasar mikro khususnya, UMKM dan komersial pada umumnya, untuk melayani seluruh nasabah dan masyarakat di Tanah Air.
Sesuai peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 19/POJK.3/2014 tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif, tambahnya, BRILink akan berperan aktif dalam menangani transaksi kredit atau pembiayaan kepada nasabah mikro (
referral atau pemberian rekomendasi). Selain itu, agen BRIlink juga bisa melayani pembuatan tabungan dengan karakteristik
Basic Saving Account (BSA).
Target BRI akan terus memperluas jangkauan transaksi Laku Pandai melalui BRILink Untuk menggarap segmen pasar mikro dan UMKM, BRI saat ini memiliki 10 ribu lebih kantor unit operasional dengan jumlah ATM 20.876 dan EDC 131.001, Teras BRI 2.468 dan Teras Mobil 610 unit.
Zulhelfi menegaskan, BRI sebagai bank pertama yang meluncurkan layanan branchless banking dengan konsep keagenan, akan terus mendorong realisasi keuangan inklusif sejalan dengan kebijakan pemerintah mendorong
cashless society atau transaksi tanpa uang tunai.
(gen)