Perbanyak Panel Surya, Pemerintah Belanjakan Rp 33,9 Miliar

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2015 16:08 WIB
Dimanfaatkannya atap gedung dan bandara dimaksudkan untuk menekan biaya investasi menyusul tingginya harga lahan.
Ilustrasi panel surya. (REUTERS/Tim Wimborne)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melansir telah menyiapkan anggaran senilai Rp 33,9 miliar untuk merealisasikan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang dibangun dengan memanfaatkan atap gedung pemerintahan dan bandar udara di sejumlah daerah.

Maritje Hutapea, Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan mengungkapkan, dimanfaatkannya atap (roof top) gedung dan bandara dimaksudkan untuk menekan biaya investasi menyusul tingginya harga lahan guna menempatkan panel dan modul energi surya.

“PLTS itu membutuhkan lahan. Kalau dibangun di atas lahan tentunya harga (investasinya) smakin luar biasa. Jadi kita memanfaatkan atap bangunan dan gedung-gedung pemerintah,” katanya di Jakarta, Jumat (12/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maritje mengatakan, jika tak ada halangan pihaknya juga akan menggelar lelang pengadaan panel dan modul surya untuk ditempatkan di atap-atap gedung pemerintahan dan bandara dalam waktu dekat. Ia pun menargetkan bakal memasang panel berkapasitas 50 kilowatt (kw) di atap gedung pemerintah seperti Istana Presiden Jakarta dan Istana Negara di Bogor.

“Kita mau bangun sesuai dengan kebutuhan. Saat ini masih mengidentifikasi berapa (kapasitas) karena waktu dikumpulin segitu. Ada yang minta 75 kw di 15 lokasi. Saat ini sedang diinventarisasi,” ujarnya.

Dorong Masyarakat

Selain gedung pemerintahan dan bandara, pemerintah juga menegaskan akan mendorong pelaku usaha dan masyarakat untuk memanfaatkan atap gedung dan rumahnya guna dipasangi panel dan modul surya.

Maritje mengatakan, ini dilakukan dalam rangka membantu tugas PT PLN (Persero) dalam hal pengadaan dan memenuhi pasokan listrik. Pun pemerintah sedang mematangkan aturan yang akan menjelaskan lebih detil mengenai mekanisme harga jual listrik ke PLN.

“Untuk rumah tangga, sekarang modul surya semakin murah jadi US$ 4 sampai US$ 5 dolar per watt peak. Kalau dulunya US$ 8 sampai US$ 10 per watt peak. Jadi sisa daya yang sudah mereka pakai, bisa dikirim ke PLN dan kelebihannya akan dibeli,” cetusnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER