Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil membantah alasan pemerintah membentuk Badan Layanan Umum Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BLU CPO
fund) untuk mencontek BLU sejenis yang sudah lebih dulu didirikan Pemerintah Malaysia. Selama ini negara yang dipimpin Najib Razak itu diketahui menjadi saingan berat Indonesia dalam memasarkan produk hasil olahan sawit.
Sofyan yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BLU CPO
fund menyebut selama ini Indonesia dan Malaysia memang menguasai 85 persen produksi kelapa sawit dunia. Sofyan yakin dengan dibentuknya BLU ini, akan mampu mendorong industri kelapa sawit nasional menjadi lebih maju dan bisa menjadi industri strategis pengerek perekonomian nasional.
"Tidak ada saingan dengan Malaysia. Nanti dana ini kita gunakan untuk
sustainable kelapa sawit dalam negeri. Mendorong lebih banyak pemanfaatan minyak nabati," jelas Sofyan di kantornya, Jakarta, Senin (15/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sofyan mengatakan, pungutan yang dilakukan oleh BLU CPO
fund juga mendorong upaya menjadikan minyak kelapa sawit menjadi bahan bakar nabati produksi dalam negeri yang akan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
Sementara itu Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro menjelaskan jika dilihat dari sudut pandang ekonomi makro, kehadiran BLU CPO
fund diharap mampu mendongkrak industri sawit dalam negeri. Selama ini menurut Bambang, industri sawit nasioal masih mengalami jatuh bangun yang terlihat dari potensi pengenaan bea keluar yang masih bertarif Rp 0 hingga Juni ini.
Menurut Bambang, selama ini hasil pungutan dari industri sawit tidak pernah bisa secara langsung digunakan untuk pengembangan industri sawit itu sendiri. Namun dengan dibentuknya BLU CPO
fund hal tersebut dapat diselesaikan, karena dalam mandat CPO
fund nantinya dana tersebut akan digunakan untuk untuk penanaman kembali pohon sawit dan dana penelitian di bidang industri sawit.
"Menurut saya BLU ini adalah hal yang idealnya harus kita miliki. Masalah Malaysia sudah miliki BLU terlebih dahulu, tidak usah diperdebatkan secara jauh," kata Bambang.