Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan kembali melanjutkan pelemahan karena nilai transaksi yang diprediksi menipis serta adanya kemungkinan aksi ambil untung dalam perdagangan Jumat (26/6).
Kepala Riset PT First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, memburuknya pasar saham global telah berdampak pada perdagangan saham kemarin. Belum jelasnya penyelesaian utang Yunani menjelang tenggat waktu akhir bulan ini telah meningkatkan resiko pasar global.
“Pemodal cenderung menghindari aset beresiko,” ujarnya dalam riset, Jumat (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IHSG pada perdagangan kemarin kembali tertekan 33,474 poin (0,67 persen) di 4.920,042. Hampir seluruh saham sektor mengalami koreksi terutama dimotori sejumlah saham unggulan di sektor perbankan, konsumsi, dan properti. Pemodal asing masih mencatatkan penjualan bersih Rp 150,3 miliar di tengah nilai transaksi di Pasar Reguler yang mencapai Rp 4,3 triliun.
“Sementara tadi malam Wall Street kembali bergerak di teritori negatif. Indeks DJIA dan S&P masing-masing koreksi 0,42 persen dan 0,30 persen tutup di 17.890,36 dan 2.102,31. Pasar saham global masih dilanda kekhawatiran belum adanya kesepakatan terkait penyelesaian utang Yunani menjelang jatuh tempo akhir bulan ini,” jelasnya.
David menjelaskan, pertemuan para menteri keuangan kawasan Euro membicarakan penyelesaian utang Yunani akan dilanjutkan Sabtu akhir pekan ini setelah kemarin gagal mencapai kesepakatan.
“Menyusul kondisi pasar global yang tengah menanti hasil penyelesaian utang Yunani, diperkirakan perdagangan saham akhir pekan ini akan turut terpengaruh. Perdagangan diperkirakan akan cenderung diwarnai aksi ambil untung dengan nilai transaksi yang tipis,” ungkapnya.
Menurutnya, pelaku pasar bisa melakukan pembelian selektif memanfaatkan koreksi pasar atas sejumlah saham unggulan yang bergerak di sektor yang sensitif interest rate seperti perbankan, properti, dan barang konsumsi.
“IHSG diperkirakan bergerak dengan support di 4.890 dan resisten di 4.940,” kata David.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4.910-4.914 dan resisten 4.938-4.955. Ia mengatakan laju IHSG di bawah area target support 4.927-4944 dan gagal mendekati area target resisten 4.965-4.988.
“Pelemahan yang terjadi membuka peluang pelemahan lanjutan jika tidak diimbangi oleh aksi beli. Apalagi sentimen yang mewarnai laju IHSG saat ini lebih banyak negatifnya dibandingkan positifnya,” jelasnya.
Bahkan, lanjutnya, jikapun ada sentimen positif, maka hanya dijadikan ajang
profit taking sehingga penguatan yang terjadi hanya sesaat. Meski ia berharap laju IHSG dapat bergerak positif, namun Reza menilai sebaiknya tetap mewaspadai adanya potensi pelemahan.
(gir/gir)