BEI Bidik Transaksi Harian Rp 7 Triliun di Semester II

CNN Indonesia
Jumat, 03 Jul 2015 15:28 WIB
Direksi BEI menilai kemungkinan pelaku pasar masih menahan diri pada awal tahun sehingga rata-rata transaksi harian saat ini baru Rp 6,3 triliun per hari.
Jajaran direksi PT Bursa Efek Indonesia masa bakti 2015-2018 usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. (CNN Indonesia/Giras Pasopati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Direksi baru PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan optimistis mampu mencapai target nilai transaksi harian Rp 7 triliun pada tahun ini karena harapan perbaikan kondisi ekonomi pada semester II. Saat ini secara rata-rata nilai transaksi baru mencapai angka Rp 6,3 triliun per hari.

Direktur BEI Samsul Hidayat mengatakan masih optimistis dengan perbaikan situasi ekonomi pada paruh kedua 2015. Ia menilai kemungkinan pelaku pasar masih menahan diri pada awal tahun.

"Kami harapkan adanya perbaikan pada semester II tahun ini. Harapannya situasi ekonomi semakin kondusif," ujarnya di gedung BEI, Jakarta, Jumat (3/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu terkait rencana perubahan fraksi harga saham, Samsul menyatakan BEI masih mengkaji hal tersebut

"Saat ini kan masih ada tiga fraksi. Nantinya belum tahu bakal lebih banyak atau lebih sedikit. Kami masih mengkaji dulu," jelasnya.

Namun, ia menjelaskan, adanya perubahan fraksi harga saham tidak bakal serta merta bakal mendongkrak kinerja nilai transaksi harian secara signifikan. Menurutnya hal itu lebih bertujuan menambah likuiditas transaksi.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio menyatakan bakal merubah beberapa aturan dagang. Salah satu aturan dagang yang bakal diubah adalah ukuran fraksi saham.

Pada awal 2014, direksi BEI sebelumnya mengimplementasikan penurunan satuan perdagangan (lot size). Saat ini, satu lot setara 100 lembar saham dari sebelumnya satu lot sama dengan 500 lembar saham. Perubahan tersebut termasuk perubahan fraksi dan kelompok harga yang disederhanakan dari lima kelompok menjadi tiga kelompok.

Tiga kelompok fraksi harga saham tersebut adalah kelompok pertama dengan harga di bawah Rp 500 memiliki perubahan harga (tick price) per Rp 1 dengan pergerakan maksimal Rp 20.

Sementara kelompok kedua ditetapkan dengan harga antara Rp 500-Rp 5 ribu memiliki perubahan harga per Rp 5 dengan pergerakan maksimal Rp 100. Kemudian pada kelompok ketiga dengan harga di atas Rp 5 ribu memiliki tick price Rp 25 dengan pergerakan maksimal Rp 500.

"Saya berencana menyempurnakan aturan fraksi saham. Karena saya mendengar dari banyak pihak, fraksi saham saat ini agak memberatkan pelaku pasar," ujar Tito belum lama ini.

Berdasarkan data perdagangan saham terakhir, Kamis (2/7), saat ini rata-rata volume transaksi harian mencapai 6,28 juta dengan frekuensi rata-rata mencapai 223.808 kali. Sementara nilai transaksi rata-rata mencapai Rp 6,29 triliun dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 5.029 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER