Jelang Lebaran, BI Waspadai Peredaran Uang Palsu

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 06 Jul 2015 15:12 WIB
BI sendiri memperkirakan selama bulan Ramadhan hingga lebaran, kebutuhan uang tunai di masyarakat mencapai Rp 125 triliun.
Pelajar mengikuti sosialisasi cara membedakan uang asli dan uang palsu di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (25/11). (Antara Foto/Rivan Awal Lingga)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perputaran uang palsu di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun ini, Bank Indonesia (BI) memperkirakan setiap satu juta lembar uang asli, 15 lembar di antaranya merupakan duit palsu.

"Dibandingkan tahun lalu memang ada peningkatan sedikit. Tahun lalu sekitar 11- 12 lembar per satu juta (rasio peredaran uang palsunya)," ujar Deputi Gubernur BI Ronald Waas saat mengunjungi lokasi pelayanan penukaran uang kecil di Lapangan Lenggang,  Kawasan Monas, Senin (6/7).

Menurut Ronald, kenaikan rasio tersebut selaras dengan meningkatnya temuan uang palsu yang belum beredar di masyarakat atau masih ada di tangan pengedar. Penangkapan tersebut merupakan hasil kerjasama Bank Indonesia dengan aparat kepolisian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sebagian besar juga atas laporan dari masyarakat. Ada kasus dimana masyarakat menerima pembayaran langsung lapor ke polisi. Polisi kemudian bekerjasama dengan Bank Indonesia langsung ditangkap dan (uang palsunya) langsung ditemukan di mobilnya atau di pengedarnya dalam jumlah banyak,” kata Ronald.

Ronald mengungkapkan pada umumnya pecahan uang yang dipalsukan adalah yang bernilai besar atau yang nominalnya di atas Rp 20 ribu. Kendati demikian, tingkat kepalsuan uang palsu yang beredar tersebut masih mudah dikenali oleh masyarakat dengan cara dilihat, diraba, dan diterawang (3D).

Menjelang lebaran, kata Ronald, seperti biasanya terjadi kenaikan permintaan uang baru. Untuk itu, Ronald menghimbau masyarakat agar menukar uang di tempat penukaran resmi seperti di bank ataupun gerai penukaran uang BI.

“Keuntungan (menukar uang di tempat resmi) akan jauh lebih banyak. Pertama, keuntungan mendapatkan uang palsu pasti lebih kecil. Kedua, tidak dikenakan bayaran kalau di tempat penukaran liar pasti dikenakan bayaran,” ujarnya.

BI sendiri memperkirakan selama bulan Ramadhan hingga hari Raya Idul Fitri tahun ini kebutuhan uang tunai  di masyarakat ada di kisaran  Rp 119,1 triliun hingga Rp 125,2 triliun. (ags/gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER