Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen ban pemegang merek Achilles dan Corsa, PT Multistrada Arah Sarana (MASA) tengah serius mengguatkan pasar ekspor setelah kecewa dengan performa penjualan dalam negeri. Demi memperkuat hal tersebut, Multistrada rencananya akan melebarkan sayap penjualan sampai ke Eropa Timur.
"Untuk tahun ini, ekspor masih bisa kami harapkan ketimbang penjualan dalam negeri. Rencananya kami mau memperluas pasar ke negara-negara Afrika terutama negara-negara ex-Uni Soviet," tutur Senior Marketing Manager Multistrada Mohammad Zain Saleh di Jakarta, Kamis malam (9/7).
Ia menambahkan bahwa negara-negara Eropa Timur terbilang menjanjikan, setelah sebelumnya perusahaan berhasil memasuki pasar Amerika Serikat dan Timur Tengah. Namun Zain mengakui, penetrasi pasar ke wilayah ini masih terbilang sulit karena sebagian negara-negara tersebut tidak menganut sistem ekonomi bebas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Negara ex-Uni Soviet ini masih menjanjikan meskipun tidak mudah untuk diimplementasikan karena negara-negara itu tidak menganut asas bebas. Tapi segala cara harus dilakukan demi menutupi proyeksi kekurangan penjualan yang ada di dalam negeri," tambahnya.
Ia mengatakan, pada semester I tahun ini penjualan ban secara keseluruhan mencatat angka pertumbuhan sebanyak 7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Di mana pertumbuhan penjualan ekspor lebih tinggi dibanding pertumbuhan domestik. Jika perusahaan ingin mencapai target pertumbuhan 15 persen dibanding tahun lalu, ia berujar bahwa ekspor adalah satu-satunya peluang agar tujuan itu tercapai.
"Memang pada semester I kemarin, penjualan lokal mengalami kenaikan yang tidak signifikan. Dalam situasi yang lain, pasar ekspor ternyata cukup menjanjikan. Jadi untuk kami, peningkatan ekspor kami rasa bisa menutupi penjualan dalam negeri yang kami ramal tidak bisa sebesar tahun lalu," ujarnya.
Lebih lanjut, pemilihan negara-negara ex-Uni Soviet ini diakui Zain sebagai upaya perusahaan yang berisiko setelah sebelumnya hanya beroperasi di negara-negara yang memang mudah untuk dilakukan penetrasi pasar. Ia mengatakan, selama ini ekspor terbesar ditujukan ke empat wilayah utama yaitu Amerika Serikat, Asia, Timur Tengah, dan Australia.
Jika melihat pada laporan keuangan perusahaan pada tahun lalu, porsi ekspor Amerika Serikat mengambil jatah 17,5 persen dari total ekspor dan Timur Tengah mengambil jatah 26,9 persen. Sedangkan Asia dan Australia masing-masing memiliki porsi sebesar 22,7 dan 10,59 persen dari total keseluruhan ekspor yang dilakukan perusahaan.
"Sejauh itu berdampak pada peningkatan penjualan produk kami, ya akan terus kami kejar bagaimanapun caranya. Selain itu, kami juga tak menargetkan tahun ini porsi ekspor harus meningkat seberapa besar. Tapi yang pasti, ke depan penyerapan pasar lokal tak akan pernah lebih dari 20 persen dari total penjualan kami,” tambahnya.
Ekspor Lebih DominanMelihat data perusahaan, porsi penjualan ekspor selalu lebih besar dibandingkan penjualan dalam negeri dari tahun ke tahun.
Pada tahun 2013, perusahaan mencatat penjualan ekspor sebesar US$ 230,97 juta atau sebesar 71,3 persen dari total penjualan sebesar US$ 323,89. Sedangkan pada tahun lalu, perusahaan mengekspor ban senilai US$ 200,95 juta, atau sebesar 70,68 persen dari total penjualan ban senilai US$ 284,30 juta.
Sedangkan pada semester I tahun ini, Zain mengatakan penjualan ban secara keseluruhan mencatat angka pertumbuhan sebanyak 7 persen dibanding periode yang sama pada tahun lalu dimana pertumbuhan penjualan ekspor lebih tinggi dibanding pertumbuhan domestik. Dengan demikian, angka penjualan ban secara keseluruhan pada semester I tahun ini diperkirakan berada di angka US$ 113,56 juta kendati belum ada laporan resmi dari perusahaan.
(gen)